Kecelakaan di Tol Solo Ngawi
Pimpinan Yayasan Pendidikan Darul Falah Surabaya Korban Kecelakaan di Tol Solo - Ngawi
Kecelakaan maut menimpa Minibus Elf dan truk muatan bata ringan, di Tol Solo - Ngawi, KM 497.800, masuk daerah administrasi Kabupaten Boyolali,
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Kecelakaan maut menimpa Minibus Elf dan truk muatan bata ringan, di Tol Solo - Ngawi, KM 497.800, masuk daerah administrasi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (13/7/2024) dini hari. Enam orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
lima dari enam orang korban tewas penumpang Minibus Elf menabrak truk muatan bata ringan itu, merupakan rombongan satu keluarga pengasuh Yayasan Pendidikan Darul Falah Surabaya.
Yayasan pendidikan Agama Islam tersebut, berlokasi di Jalan Kalilom Lor 1 No 25, Tanah Kali Kedinding, Kenjeran Surabaya. Pemimpin sekaligus pengasuh yayasan, Abdul Manan (69).
Dia merupakan satu diantara enam orang korban tewas akibat kecelakaan tersebut. Sedangkan lima orang korban tewas lainnya, merupakan cucunya, berinisial AMF (4) dan AM (9 bulan).
Kemudian, anak kandungnya yang keenam, Achmad Rofiuzein (26). Kemudian, menantunya, Rifatul Fatati (26).
Sedangkan, korban tewas bernama Ahmad Fendi Ghozali (24), merupakan kru minibus bertugas sebagai pemandu wisata.
Istri Abdul Manan, Luluk Maslicha (66) terus menerus mengelus-elus dadanya seraya melafalkan istigfar selama duduk di ruang tengah rumah, seraya menyambut puluhan orang pentakziah yang datang dan pergi silih berganti.
Ia mengaku baru mengetahui kabar duka dari sang suami dan keluarganya, pada Pukul 08.00 WIB, atau enam jam setelah kecelakaan Pukul 02.00 WIB, Sabtu (13/7/2024).
Kabar tersebut bukan tiba dari saluran komunikasi resmi pejabat kepolisian ataupun dinas terkait yang berwenang atas penanganan kejadian tersebut.
Ternyata kabar tersebut tersiar melalui jejaring informasi berbagai organisasi ke-NU-an yang juga diikuti selama ini oleh mendiang suaminya.
"Kami dapat informasi dari kiriman teman teman NU nyebar di medsos. Sudah tahu semua. Tapi saya enggak tahu siapa yang nyebar. Tadi pagi jam 8-an," ujarnya saat ditemui Tribunjatim.com di rumah duka yang beralamat sama dengan lokasi yayasan sekolah milik korban, Sabtu (13/7/2024) siang.
Selain itu, nenek dua cucu itu juga mengaku tidak memiliki firasat aneh yang dapat dihubungkan dengan adanya kejadian kecelakaan nahas tersebut.
Cuma ia teringat, bahwa dirinya sempat ditawarkan untuk mengikuti perjalanan agenda liburan ke Yogyakarta tersebut oleh sang suami, Abdul Manan. Namun, ia sengaja menolaknya.
Alasannya, bukan apa-apa. Ia mengaku, kondisi fisiknya yang mulai senja tak lagi dapat berjalan atau pun beraktivitas ekstra untuk sekadar plesiran di suatu tempat wisata.
Baca juga: Kode Kepingan Terakhir Pemain Asing Persija Terungkap, Eks Asuhan Carlos Pena Bakal Digaet?
"Iya saya berpesan, kalau bepergian jangan bersamaan satu mobil. Kalau bisa beda mobil. Kalau kejadian seperti ini, kan bagaimana. Iya saya sempat mengingatkan. Saya juga ingatkan agar baca Ayat Quran semua," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.