Krisis Air Bersih di Lumajang
Berbulan-bulan Sumur di Lereng Semeru Mengering, Warga Pulo Lumajang Krisis Air Bersih
Warga Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sedang mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Warga Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur sedang mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau.
Krisis tersebut membuat warga praktis hanya berharap bantuan air bersih yang disediakan BPBD Kabupaten Lumajang.
Luki (25) warga setempat mengaku sumur yang ada di rumahmya sudah mengering beberapa bulan lalu tepatnya semenjak kemarau tiba. Kata Luki, sumur makin sedikit airnya baru-baru ini.
Alhasil, untuk kebutuhan memasak dan minum ibu rumah tangga itu tergantung pada kedatangan truk tangki air bersih.
"Sehari butuh 6 galon untuk memasak dan minum. Sehari-hari sementara air bersih mengandalkan dari bantuan," beber Luki usai menggotong beberapa galon air ke dalam rumahnya, Kamis (15/8/2024).
Sementara itu, Rahmat (50) merasakan sumur air yang biasa gunakan sering kering dalam beberapa tahun terakhir.
Menurutnya, warga di sekitar tempat tinggalnya sehari-hari mengandalkan kebutuhan air bersih dari sumur. Warga berdalih ambil air dari sumur lebih efektif ketimbang mengebor tanah untuk membuat sumber air baru yang dirasa mahal.
Untuk kebutuhan cuci baju, Rahmat mengaku memilih mencuci baju di sungai pada musim kemarau ini untuk menghemat air.
"Sekarang cari air susah. Dulu gali tanah 6 meter sudah keluar air. Sekarang ada warga yang mencoba ngebor air mencapai 20 meter lebih baru keluar air. Itupun biaya mahal capai Rp 4 juta," sebutnya.
Di sisi lain, anggota Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Darmawan mengatakan Desa Pulo menjadi salah satu wilayah terdampak kekeringan cukup parah.
Baca juga: BKN Tetapkan 250 Kuota CASN Pemkab Jember 2024, 30 Formasi Dokter Spesialis dan Dokter Umum
BPBD Kabupaten Lumajang telah menempatkan 21 titik tandon air berkapasitas 1.200 liter di Desa Pulo.
"Setiap hari kami terjunkan truk pengangkut air untuk distribusi menyediakan air bersih bagi warga," beber Darmawan usai distribusi air bersih.
Berdasarkan analisa BPBD, kekeringan di Desa Pulo makin parah sejak terjadinya peristiwa banjir lahar dingin Semeru yang menggerus dam hingga sumur.
"Karena jebolnya dam klerek dampaknya ke Pulo. bisa membuat sumur-sumur mengering ditambah juga karena musim kemarau," sebutnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.