Berita Banyuwangi
Bantu Tekan Kemiskinan Ekstrem, Ini yang Dilakukan PNM
Permodalan Nasional Madani diberi tugas khusus oleh pemerintah untuk membantu pencapaian target nasional nol kemiskinan eksrem
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Penghapusan kemiskinan ekstrem menjadi fokus banyak pihak. Berbagai hal dilakukan untuk membantu pemerintah dalam mencapai target nol kemiskinan ekstrem.
Bukan hanya pemerintah, pihak-pihak lain turut berperan dalam program tersebut. Salah satunya PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan, PNM diberi tugas khusus oleh pemerintah untuk membantu pencapaian target nasional nol kemiskinan ekstrem.
Dalam program tersebut, PNM diberikan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun untuk disalurkan.
Pada tahun 2019, PNM diamanati untuk mendampingi 1 juta masyarakat subsisten melalui pembiayaan dan pendampingan usaha agar dapat meningkatkan pendapatan mereka.
"Sampai akhir tahun 2019 lebih dari 6 juta penyaluran PNM lakukan dan kami leverage hampir 50 kali lipat dengan pendanaan dari sumber lain," ungkap Arief dalam acara Diskusi Media di Banyuwangi, Jumat (27/9/2024).
Pembiayaan dan pendampingan bagi usaha rumah tangga di Banyuwangi dilayani oleh PNM melalui 60 unit yang telah tersebar di seluruh Kecamatan di Banyuwangi.
Dari 167 ribu data P3KE di Banyuwangi, lebih dari 99 ribu perempuan yang termasuk dalam golongan miskin ekstrem telah dilayani melalui program Mekaar. Program itu memberikan pembiayaan pada perempuan secara berkelompok.
Arief menambahkan, peran sentris ibu dalam aspek kemiskinan cukup besar. Kondisi yang sering terjadi adalah suami di PHK hingga menganggur dan istri menjadi tulang punggung ekonomi keluarga dengan menjalani usaha.
Arief bersyukur pemerintah melibatkan PNM untuk tugas ini.
Baca juga: Disambut Meriah, Kirab Pataka Jer Basuki Mawa Beya Tiba di Banyuwangi
"Tugas utama kami menjadi semakin terarah dan mempercepat ketepatan sasaran. Ke depannya tidak sekedar pembiayaan tapi lebih banyak aspek rekayasa sosial yang PNM lakukan," tambahnya.
Rekayasa sosial ini dikelompokan dalam 866 ribu kelompok Mekaar untuk saling berinteraksi membangun jejaring usaha.
Di Banyuwangi sendiri terdapat 9 ribu kelompok yang bisa sinergi dalam program untuk pengentasan kemiskinan ekstrem dan penurunan kemiskinan biasa.
"PNM berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pemberian modal finansial, intelektual, dan sosial agar kehidupan kelompok subsisten dapat meningkat menjadi lebih baik," katanya.
Selain itu, pihaknya berupaya untuk menjaga agar nasabah yang sudah menjalani usaha agar sustain dan tidak jatuh ke kemiskinan yang sebelumnya berhasil dilalui.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Banyuwangi Pilot Project Digitalisasi Bansos, Luhut Minta Ipuk Bagikan Pengalaman ke Daerah Lain |
![]() |
---|
Bupati Ipuk dan Empat Menteri Finalisasi Pilot Project Penyempurnaan Digitalisasi Bansos |
![]() |
---|
CFD di Jalan Ahmad Yani Banyuwangi Makin Ramai, Lebih dari 370 Pelapak UMKM Antusias |
![]() |
---|
"Curhat Bu Ipuk" Program Dialog Warga Banyuwangi untuk Cari Solusi Masalah Sosial |
![]() |
---|
Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Banyuwangi Jangkau 44 Ribu Pelajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.