Berita Banyuwangi

"Curhat Bu Ipuk" Program Dialog Warga Banyuwangi untuk Cari Solusi Masalah Sosial

Program "Curhat Bu Ipuk" hadir sebagai ruang dialog warga Banyuwangi dengan Bupati untuk mencari solusi langsung atas persoalan sosial.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
Humas Pemkab Banyuwangi
CURHAT: Bupati Ipuk bersama Wakil Bupati Mujiono dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Community & Food Day (CFD) di Jalan A. Yani, Minggu (24/8/2025) pagi. Mereka duduk lesehan bersama puluhan warga membahas berbagai persoalan warga. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani membuka sebuah ruang dialog interaktif dengan warga "Curhat Bu Ipuk". Program ini mempertemukan warga secara langsung dengan jajaran pemerintah, sehingga persoalan sehari-hari masyarakat bisa didengar sekaligus dicarikan solusi bersama secara cepat.

"Selama ini Pemkab Banyuwangi memang memiliki kanal pengaduan masyarakat. Namun lewat program ini saya ingin bertatap muka langsung bersama warga, bersama para kepala dinas, agar persoalan bisa diketahui secara nyata dan dicarikan solusi bersama," kata Bupati Ipuk.

Program tersebut salah satunya digelar saat Car Free Day di Jalan A. Yani, Minggu (24/8/2025). 

Baca juga: Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Banyuwangi Jangkau 44 Ribu Pelajar

Ipuk hadir bersama Wakil Bupati Mujiono dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka duduk lesehan bersama puluhan warga untuk mendengarkan berbagai curahan hati masyarakat, mulai dari masalah kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi.

Salah satu warga, Subawati, penjual lauk pauk keliling dari Kelurahan Pakis, menceritakan kondisi keluarganya. Suaminya sudah tujuh tahun tidak bisa bekerja karena sakit, sehingga ia menjadi tulang punggung keluarga. Subawati masih harus membiayai anaknya yang baru masuk SMK.

"Suami saya sakit stroke sudah tujuh tahun. Anak saya juga masih sekolah. Saya mohon bisa dibantu beasiswa untuk sekolah anak saya dan bantuan usaha untuk mendongkrak dagangan saya, Bu Bupati," ujar Subawati.

Baca juga: 163,67 Hektare Lahan Perhutani di Banyuwangi Masuk Program TORA 2025 

Menanggapi hal itu, Ipuk langsung meminta dinas terkait mendatangi rumah Subawati untuk memberikan bantuan pendidikan maupun sosial. Ia juga memastikan Subawati dapat mengakses program Kanggo Riko, yaitu bantuan modal usaha yang ditujukan terutama bagi perempuan yang menjadi penopang keluarga.

"Insya Allah ada solusi. Ibu tidak sendiri, tetap semangat ngih bu," ucap Ipuk menyemangati.

Selain itu, seorang warga bernama Hatiningsih juga menyampaikan harapannya agar anaknya yang berkebutuhan khusus bisa melanjutkan pendidikan ke SMP negeri.

"Anak saya berkebutuhan khusus, sekarang sudah kelas 6 SD. Apakah nanti SMP-nya bisa di sekolah negeri?" tanya Hatiningsih.

Baca juga: Banyuwangi Jadi Pilot Project Nasional Sertifikasi Koperasi Merah Putih oleh Kemenkop

Ipuk pun memastikan bahwa Banyuwangi sudah menerapkan sistem sekolah inklusi, sehingga anak berkebutuhan khusus tetap bisa bersekolah di SMP negeri.

"Anak ibu bisa masuk ke SMP Negeri. Karena Banyuwangi telah menerapkan sekolah inklusi," tegas Ipuk.

Di akhir kegiatan, Bupati Ipuk menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah menyampaikan aspirasinya. Menurutnya, "Curhat Bu Ipuk" akan dilaksanakan secara berkala agar pelayanan publik terus membaik.

"Terima kasih kepada warga yang sudah menyampaikan aspirasinya. Masukan ini sangat berharga bagi kami untuk memperbaiki pelayanan," tambah Ipuk.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved