Kuliner Nusantara

Menikmati Camilan Legendaris Leker Gajahan Sejak 1968 yang Hadir di Surabaya

Leker gajahan merupakan satu dari sejumlah kuliner legendaris yang hadir di Festival Joglo Semar di Surabaya

Editor: Sri Wahyunik
TribunJatim.com/Nurika Anisa
Kuliner legendaris Solo yakni leker gajahan yang dirintis sejak 1968 hadir memanjakan penikmat kuliner di Surabaya melalui Festival Joglo Semar 2024 di Grand City Mall hingga 27 oktober 2024. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SURABAYA - Salah satu makanan legendaris yang tak kalah ramai dan menarik perhatian pengunjung Festival Joglo Semar 2024 di Grand City Mall Surabaya adalah leker gajahan.

Leker ini dimasak dadakan dengan menggunakan cetakan tradisional mirip dengan cetakan surabi. Aroma pisang, cokelat yang dominan mengundang pembeli.

“Leker memang suka dari dulu, kalau ke Solo mudik kadang beli. Kebetulan ada di sini. Beli sekalian. Suka, rasanya enak, pinggirnya garing, pisangnya sama manisnya pas. Belikan buat anak-anak juga,” ujar Restu Widyawati yang tinggal di Genteng Surabaya, Senin (21/10/2024).

Sering diburu masyarakat lokal dan wisatawan, leker gajahan ini ternyata berasal dari resep mertua yang telah berjualan sejak 1968.

Sejak tahun 2010, Maya dan Tyo menantu Bapak Fathoni meneruskan resep sang ayah dan melanjutkan usaha tersebut.

Keduanya kemudian mengembangkan bisnis hingga memiliki beberapa cabang dan rutin mengikuti event luar kota. 

“Leker Gajahan ini dari 1968 dari ayah bos saya Bapak Fathoni, dan yang melanjutkan adalah anaknya yang nomor empat. Merintisnya dari sekitar 2010, dari pinggiran jalan sampai ikut event-event sampai sekarang,” ungkap Eky Saputro, salah satu staff leker gajahan di Festival Joglo Semar 2024, Senin (21/10/2024).

Eky mengatakan, dahulunya Bapak Fathoni mengawali jualan leker keliling di sekitar Jalan Gajahan.

Hingga sekitar tahun 1990, outlet pertama dibuka di sekitar tempat yang sama. Kini, usaha ini telah memiliki lima outlet di Solo dan satu di rest area Salatiga.

Selain mengembangkan outlet, lanjut Eky, resep pembuatannya pun masih mempertahankan resep sang ayah dengan lebih banyak varian rasa.

Untuk rasa yang tersaji ada origininal dan juga kekinian menyesuaikan minat pelanggan.  

Baca juga: Barisan Petani-Nelayan Banyuwangi Bersatu Dukung Ipuk-Mujiono

“Varian dulu pisang ori, pisang cokelat, pisang cokelat keju, mulai masuk 2016 mulai ada variannya yang kekinian dan rasanya dibanyakin,” ujar Eky.

Terkait isian, Eky menyebut, menggunakan pisang raja. Dipilihnya pisang raha lantaran rasanya lebih manis dan khas leker gajahan.

Terbukti kenikmatan leker pisang ori dan pisang cokelat keju disebut menjadi favorit pembeli.

“Isinya pasti pisang lebih banyak dan kami pakai pisang raja. Terkadang ada pisang lain tapi lebih sering pisang raja, lebih manis dan ada khasnya,” sebutnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved