Pilkada Pasuruan 2024

Tim Pemenangan RUBIH Keluhkan Pengelolaan Data di Pasuruan yang Tidak Update

Maka, untuk menyelesaikannya, paslon RUBIH sudah siap dengan solusinya. Menurutnya, jika RUBIH terpilih, salah satu program prioritasnya digitalisasi.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM/Galih Lintartika
Pasangan RUBIH saat usai debat. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Wakil Ketua Dewan Pakar Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Pasuruan Nomor Urut 2 Mas Rusdi - Gus Shobih (RUBIH) Rohani Siswanto mengatakan, Pasuruan memiliki masalah terkait dengan pengelolaan data yang kurang update.

Maka, untuk menyelesaikannya, paslon RUBIH sudah siap dengan solusinya. Menurutnya, jika RUBIH terpilih, salah satu program prioritasnya adalah digitalisasi pelayanan publik di Pasuruan.

Baca juga: Kena Comeback Juventus Usai Sempat Unggul Duluan, Inter Milan Disebut Buat 1 Kesalahan Serius

“Program satu data dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) agar semua data yang dirilis senantiasa didasarkan pada data yang up to date, tidak ketinggalan,” kata Rohani, Selasa (29/10/2024).

Pernyataan itu disampaikannya usai munculnya perbedaan data sekolah rusak antara yang disampaikan Gus Shobih, Cawabup Pasuruan nomor urut 02 dalam debat publik dan data yang dirilis di salah satu media.

“Dalam pembukaan debat kedua, calon kami Gus Shobih sudah menyebut salah satu persoalan di kabupaten Pasuruan adalah berkenaan dengan basis data yang tidak valid dan tidak update”, sambungnya.

Menurutnya, data ini menjadi persoalan yang tidak bisa dianggap sepele, karena dari data yang tidak valid, penyelesaian masalahnya pun juga tidak menjadi tepat dan akurat karena ada perbedaan.

Baca juga: Pria di Sidoarjo Cabuli Anak Pacarnya yang Berusia 7 Tahun

“Dan pernyataan calon kami terbukti, data yang disebut calon kami berbeda dengan data yang dirilis media yang itu didapatkan dari situs resmi Kemendikbud. Ini salah satu contoh persoalan,” paparnya.

Meskipun esensinya sama, kata Rohani, tapi persoalan data tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dan itu menjadi salah satu alasan pasangan RUBIH menekankan pentingnya program prioritas untuk pengumpulan data.

Sebelumnya, Gus Shobih menyebut ada 218 ruang kelas dari 1.300 ruang kelas SD dalam kondisi rusak berat dan 116 ruang kelas tidak bisa digunakan lagi. Data yang itu didapat dari Dispendikbud Kabupaten Pasuruan.

Baca juga: Hasto Kristiyanto Sebut Elektabilitas Risma dan Gus Hans Melesat jelang Pilgub Jatim 2024

Dari data yang dirilis Neraca Pendidikan Daerah 2023 di Kabupaten pasuruan kondisi ruang kelas SD 547 rusak berat, 748 rusak sedang sedang, 1.759 rusak ringan dan 2.159 dalam kondisi baik.

Dia menyayangkan data yang tidak akurat sehingga terjadi perbedaan. Padahal, apa yang disampaikan dan dibahas dalam konteks ini adalah banyak infrastruktur pendidikan di Pasuruan yang belum memadai.

“Masih banyak sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai dan belum optimal di Pasuruan. Tapi perbedaan data sekolah rusak ini juga bisa menjadi penghambat pembangunan,” terangnya.

Rohani juga kecewa karena ada persepsi publik yang menyudutkan data yang disampaikan Gus Shobih dalam debat. Bahkan, muncul seakan - akan data yang disebut Gus Shobih bukan fakta.

“Padahal apa yang dijelaskan Gus Shobih itu fakta, mungkin hanya updating datanya saja yang berbeda. Makanya, perbaikan dan update data di Pasuruan sangat penting dan ugernt untuk segera dilakukan,” tutupnya. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved