Berita Surabaya

Akhiri Kisruh, Keluarga Pasien dan RSUD Dr Soewandhie Surabaya Sepakat Berdamai

Difasilitasi Pemkot Surabaya, kedua belah pihak telah bertemu di Ruang Sidang Sekretaris Daerah (Sekda), Balai Kota Surabaya, Senin (4/11/2024).

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Bobby Koloway
Ketua DPD BNPM Kota Surabaya, Muhammad Rosuli, mewakili pihak keluarga pasien bertemu Direktur Utama RSUD Soewandhie, dr Billy Daniel Messakh di Surabaya. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Permasalahan dugaan penelantaran pasien di RSUD dr Soewandhie Surabaya akhirnya selesai. Pihak keluarga pasien bersama jajaran direksi rumah sakit milik Pemkot Surabaya ini sepakat berdamai.

Difasilitasi Pemkot Surabaya, kedua belah pihak telah bertemu di Ruang Sidang Sekretaris Daerah (Sekda), Balai Kota Surabaya, Senin (4/11/2024). Perwakilan keluarga pasien RM dengan didampingi Dewan Pengurus Daerah (DPD) Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) hadir secara langsung. 

Ketua DPD BNPM Kota Surabaya, Muhammad Rosuli, yang hadir mewakili keluarga pasien, menyampaikan permohonan maaf. Ia mengakui ada miskomunikasi yang memicu ketegangan yang terjadi pada Jumat (1/11/2024) lalu.

"Saya memohon maaf kepada pihak-pihak terkait, khususnya kalau dalam hal ini ada Pak Sekda yang mewakili pemerintah kota dan Pak Dirut RSUD Soewandhie," kata Rosuli dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (5/11/2024).

Berada dalam kondisi emosi, pihaknya gegabah dengan menuding pihak rumah sakit lamban dalam melakukan penanganan. Keadaan tersebut didasari adanya keluarga yang sakit dan akhirnya meninggal dunia di RSUD Soewandhie.

"Pada saat itu saya dalam keadaan emosional. Sehingga tidak ada kata lain, selain saya meminta maaf. Sebagai masyarakat Surabaya, saya mengakui kurang pantas untuk kemudian melakukan cara-cara yang emosional," tuturnya.

Pihaknya juga akan mencabut laporan polisi terhadap RSUD Soewandhie. Baginya, ketika kedua pihak sudah saling memaafkan, maka persoalan ini juga harus selesai baik dari sisi administrasi maupun hukum.

"Tidak hanya selesai secara administratif yang difasilitasi oleh pemerintah kota, tetapi saya nyatakan dari Ormas BNPM Kota Surabaya, bahwa selesainya perkara ini juga akan selesai dalam perkara hukum," jelas dia.

Di sisi lain, Direktur Utama RSUD Soewandhie, dr Billy Daniel Messakh turut menyampaikan permohonan maaf dan turut berduka cita kepada keluarga RM.

Baca juga: Hasto Pimpin Konsolidasi PDIP di Jember Menangkan Pilkada Serentak 2024

"Kami mohon maaf kepada keluarga pasien," kata dr Billy dikonfirmasi terpisah.

"Kami sudah berusaha melakukan yang terbaik, meski hasilnya kurang memuaskan. Dengan rendah hati, kami memohon maaf," ujar dr Billy.

Sementara itu, Sekda Kota Surabaya, Ikhsan, menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga RM. Ia juga berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

"Kami turut berduka cita. Mungkin karena saat itu situasi kurang nyaman secara psikologis, sehingga terjadi kesalahpahaman. Harapan kami, manajemen rumah sakit dapat memaklumi kondisi tersebut," kata Ikhsan.

Selain itu, Ikhsan juga menuturkan bahwa RSUD Soewandhie adalah salah satu rumah sakit jujugan warga Surabaya. Sehingga penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan di sana.

Baca juga: DPRD Bondowoso Soroti Target PAD yang Tidak Naik Signifikan 

"Semoga kejadian kesalahpahaman ini tidak mengurangi kepercayaan masyarakat pada rumah sakit," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved