Berita Banyuwangi

APBD 2025 Kabupaten Banyuwangi, PAD Diproyeksi Naik 16 Persen

Dengan demikian, PAD Kabupaten Banyuwangi diprakirakan mencapai Rp 97,306 miliar pada tahun mendatang. Pemkab didorong untuk terus menggali potensi.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Aflahul Abidin
Ketua Sementara DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara 

LTRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Banyuwangi diproyeksikan naik 16,08 persen dalam postur APBD 2025. Besaran kenaikan itu apabila dibandingkan dengan proyeksi yang sama pada tahun sebelumnya.

Dengan demikian, PAD Kabupaten Banyuwangi diprakirakan mencapai Rp 97,306 miliar pada tahun mendatang. Pemkab didorong untuk terus menggali potensi-potensi yang memungkinkan agar proyeksi itu dapat tercapai.

Ketua DPRD Kabupaten Banyuwangi I Made Cahyana Negara menjelaskan, salah satu sumber PAD baru pada tahun mendatang adalah opsen pajak kendaraan bermotor (PKB). Selama ini, opsen PKB terhitung sebagai PAD Pemprov Jatim.

Baca juga: Pasuruan Gus Irsyad Diinstruksikan Gaspol Dukung Pasangan Rubih

Opsen PKB merupakan pungutan tambahan pajak. Berbeda dengan PKB yang tetap masuk sebagai PAD Provinsi Jatim, opsen yang nilainya sekitar 66 persen dari pajak akan masuk sebagai PAD kabupaten.

"Karena berpotensi untuk dipindahkan ke Banyuwangi tahun depan, kami golongkan itu sebagai proyeksi tambahan dalam PAD Banyuwangi mendatang," kata Made.

Selain mengandalkan PAD dari pajak atau pendapatan-pendapatan lain yang sudah eksis, Made berharap, pendapatan sektor baru seperti opsen PKB bisa terus digali. Hal tersebut untuk mempermudah pemerintah dalam mencapai target PAD sesuai yang diproyeksikan.

Baca juga: Paling Siap Memimpin Pasuruan, Waketum DPP PKB Minta Semua Kader Menangkan Pasangan Mudah 

"Memang seharusnya kita tidak boleh hanya terpaku pada pendapatan-pendapatan yant selama ini sudah ada," lanjut politisi PDI Perjuangan itu.

Made mencontohkan, wilayah Banyuwangi yang memiliki pelabuhan penghubung dengan Bali bisa memunculkan pendapatan baru.

Di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, menurut Made, terdapat peraturan daerah tentsng manuver parkir yang bisa menjadi sumber pendapatan. Sementara di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, peraturan daerah semacam itu tidak ada.

Baca juga: Respons Santai Tanggapi Tuduhan SGI, PKB Sebut Gus Irsyad Seharusnya Bersyukur dan Berterima Kasih

"Jadi kalau pemerintah daerah punya lahan, dibelokkan masuk ke pelabuhan, ada pendapatan yang masuk. Di Jembrana, Bali punya itu. Kita belum punya," lanjutnya.

Selain itu, Banyuwangi juga memiliki banyak aset yang belum termanfaatkan. Made menyebut, bila direvitalisasi secara baik, aset-aset itu juga bisa menjadi sumber pendapatan baru.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

 

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved