Berita Tulungagung

Tulungagung Target Produksi Jagung Naik, Upayakan Optimalisasi Lahan Yang Tidak Ditanami

“Kita akan terus berupaya untuk mencapai swasembada (jagung) untuk kebutuhan industri dan peternakan,” ujarnya.

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/David Yohanes
Forkopimda Tulungagung panen jagung di Desa Tugu, Kecamatan Rejotangan. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Tulungagung - Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno secara simbolis memimpin panen jagung di Desa Tugu, Kecamatan Rejotangan, Jumat (29/11/2024).

Baca juga: Kinerja Bawaslu Probolinggo Diapresiasi, Tensi Politik Uang Menurun

Menurutnya, panen jagung menjadi bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan, utamanya pangan yang tidak bersumber dari beras.

“Kita akan terus berupaya untuk mencapai swasembada (jagung) untuk kebutuhan industri dan peternakan,” ujarnya.

Produksi jagung di Kabupaten Tulungagung rata-rata mencapai 167.000 ton per tahun.

Angka itu ditargetkan bisa terpenuhi sampai Desember 2024 nanti.

Produksi jagung Kabupaten Tulungagung mencapai 5,9 persen ke Jawa Timur.

“Produksi kita tidak masuk 5 besar, Tulungagung juga bukan sentra jagung. Namun produksinya cukup besar,” sambung Heru.

Sementara produksi jagung Jawa Timur yang terbesar di Indonesia.

Baca juga: 19 Ribu Buruh Tani Tembakau di Jember Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan

Tahun 2024 ini diprediksi produksi mencapai 4,47 juta ton jagung kering pipilan.

Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Suyanto, mengatakan akan meningkatkan produksi jagung sebanyak 10 persen di tahun depan.

“Cara yang akan kita lakukan dengan memfungsikan lahan-lahan yang selama ini tidak ditanami oleh petani,” ujarnya.

Baca juga: Meninggal Usai Jadi Saksi TPS di Situbondo, Rumah Daris Dikunjungi Cagub Khofifah Dan Cabup Rio 

Lanjut Suyanto, saat ini produksi jagung sudah mencapai 95 persen dan 5 persen belum panen.

Dinas Pertanian tidak dibebani target perluasan lahan untuk tanaman jagung.

Menurutnya, tidak mungkin memaksa petani untuk menanam jagung

Para petani selama ini sudah punya pilihan tanaman yang dinilai memberi keuntungan lebih.

“Petani tembakau tidak akan mau disuruh tanam jagung. Demikian juga petani cabai tidak mau didorong tanam jagung,” katanya.

 

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

 

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

 

(David Yohanes/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved