Reog Ponorogo Diakui Dunia
Ditetapkan di Paraguay, UNESCO Tetapkan Reog Ponorogo Warisan Budaya Tak Benda
Penetapan ini dilakukan pada Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay.
Hal itu sebagai ungkapan syukur karena mimpi para seniman dan Pemkab Ponorogo menjadikan Reog Ponorogo sebagai WBTB Dunia menjadi kenyataan.
“Walaupun memang tidak bisa hadir ke Paraguay. Kami bisa menyaksikan live streaming dan reog secara sah telah ditetapkan sebagai WBTb UNESCO," jelasnya.
Menurutnya kenapa Reog Ponorogo dimasukkan kategori USL, lantaran pada saat pengusulan sedang dilanda covid 19 Reog dalam kondisi terancam punah, apabila tidak segera dapat pelindungan.
Baca juga: Santer Kabar Bruno Cantanhede Hampir Sepakat Gabung Tim Liga 1, Fix Balikan dengan Persib Bandung?
“Saat itu, tidak ada yang tahu pandemi covid 19 kapan akan berakhir,” papar Judha.
Kondisi kala itu, Reog Ponorogo tidak bisa pentas. Baik itu di sekolah maupun sanggar tidak bisa melakukan latihan Reog Ponorogo.
“Pandemi covid 19 kurang lebih 3 tahun meluluhlantakan transmisi hidup Reog Ponorogo. Seniman beralih profesi ke sektor swasta, alat peraga tidak terawat dan ditinggalkan,” tegasnya.
Judha mengaku khawatir ketika tidak segera mendapatkan pelindungan dari semua pihak, nasib Reog bakal seperti ketoprak, wayang orang dan ludruk.
Di mana, ketoprak, wayang orang dan ludruk pada saat ini terancam punah. Contohnya adalah di Ponorogo ada grup ketoprak yang sangat kondang saat itu.
“Grup ketoprak Dahono Wengker. Saat ini karena tokoh-tokohnya sudah meninggal dunia dan hanya beberapa orang sudah tua dan proses transmisi tidak ada maka grup tersebut sekarang hanya kita kenal kesejarahannya,” tambahnya.
(Pramita Kusumaningrum/TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.