Reog Ponorogo Diakui Dunia

Ditetapkan di Paraguay, UNESCO Tetapkan Reog Ponorogo Warisan Budaya Tak Benda

Penetapan ini dilakukan pada Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay.

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Pramita Kusumaningrum
Reog Ponorogo saat tampil di grebeg Suro 2024 beberapa waktu lalu 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Ponorogo - Reog Ponorogo ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO

Penetapan ini dilakukan pada Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay, Selasa (3/12/2024) sekitar pukul 17.00 waktu Paraguay atau pukul 02.00 WIB, Rabu (4/12/2024).

“Serangkaian persiapan telah kami lakukan. Dan ini adalah prestasi kita bersama, kebanggaan kita bersama,” ungkap Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Rabu (4/12/2024).

Dia menyebut serangkaian persiapan telah dilakukan jauh-jauh hari. Juga ada doa bersama dengan warga dan seniman reog sebelum sidang penetapan WBTb itu dilaksanakan.

"Kita terus mengikuti perkembangan meskipun tidak ikut ke Paraguay, karena waktunya juga pendek,” ujar Kang Giri—sapaan akrab—Sugiri Sancoko.

Kang Giri mengaku memasrahkan kepada Kementerian Kebudayaan untuk menghadiri proses sidang inagurasi ICH Unesco di Paraguay. 

Baca juga: Haris Sukamto Resmi Pimpin Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Timur 

“Dua hari ini kami (Pemkab Ponorogo) juga menyelenggarakan do'a bersama, mudah-mudahan dengan penetapan ini mampu membuat banyak hal di Ponorogo," urainya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi menjelaskan bahwa penetapan Reog Ponorogo sebagai WBTB UNESCO bukan perjuangan Pemkab semata.

“Semua elemen masyarakat ikut berjuang agar Reog Ponorogo diakui sebagai warisan budaya takbenda dunia asli Indonesia dari Ponorogo,” tegasnya.

Baca juga: Dua Pria di Jombang Keroyok Preman Kampung Hingga Tewas 


Judha berkisah perjuangan mendapatkan WBTB Unesco dimulai pada 2021 atau saat Covid 19.

Meski sempat gagal Pemkab Ponorogo tak menyerah hingga akhirnya tahun ini ditetapkan sebagai WBTb UNESCO.

"Kita mengucapkan syukur, selama ini kita tidak pernah kendor, semua elemen berjuang bersama, termasuk seniman reog, pemerintah, media massa semua elemen mendukung Reog Ponorogo diusulkan menjadi ICH UNESCO,” tegasnya.

Dia menjelaskan bahwa Reog Ponorogo perlu segera mendapat perlindungan dari dunia. Reog Ponorogo merupakan satu-satunya yang diusung Pemerintah Indonesia dengan kategori Urgent Safeguarding List (USL). 

"Yang lainnya itu ada Kolintang, Kebaya yang kategori RL (representative list)," sambung Judha.

Bahwa saat pra acara para seniman menggelar side event Reog untuk menyambut penetapan WBTB itu. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved