Berita Bondowoso

Harga Cabai dan Minyak Curah di Bondowoso Naik, Pj Bupati Sebut Belum Perlu Operasi Pasar

Harga kebutuhan pokok sejumlah komoditas di Pasar Induk Bondowoso mulai mengalami kenaikan, seperti cabai dan minyak curah

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
Pj Bupati Bondowoso bersama Kabulog Bondowoso serta sejumlah kepala OPD saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Induk Bondowoso. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Harga kebutuhan pokok sejumlah komoditas di Pasar Induk Bondowoso mulai mengalami kenaikan. Seperti di antaranya yakni, cabai merah kecil kini tembus Rp 55 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 30 ribu.

Kemudian, harga minyak curah kini Rp 19.500 per kilogram dari sebelumnya Rp 16 ribu. Kemudian, harga telur juga mulai merangkak naik menjadi Rp 28 ribu per kilogram dari Rp 25 ribu per kilogram.

Kemudian harga beras kualitas premium yakni Rp 16 ribu, dan harga beras kualitas medium adalah Rp 14 ribu.

Menurut Jumiati (60) pemilik di Pasar Induk Bondowoso, kenaikan telur sudah terjadi dalam beberapa pekan ini. Hari besar Natal, dan tahun baru diperkirakan menjadi penyebab kenaikan harga telur.

Sementara untuk kenaikan Cabai sendiri karena faktor musim hujan. Sehingga, banyak Cabai petani yang busuk, dan kebutuhan tetap.

Elok Irawati, pemilik Toko Temor, salah satu distributor minyak curah terbesar di Bondowoso, mengatakan, kenaikan minyak curah setiap harinya berganti. Untuk hari ini sendiri, kenaikan sudah di angka Rp 18.500 dari toko ke penjual. Dari harga sebelumnya Rp 17 ribu lebih. Kenaikan ini mengikuti harga minyak dunia.

"Tak tahu juga saya ikut Malaysia itu. Malaysia naik turun, saya ikut," jelasnya.

Kendati terjadi kenaikan harga bahan pokok, namun ini dinilai masih relatif stabil. Pasalnya, stok semua bahan pokok masih aman. Karena itulah masih dinilai tak perlu dilakukan operasi pasar.

Hal ini diutarakan oleh Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, saat sidak harga bahan pokok (Bapok) di Pasar Induk Bondowoso, pada Senin (30/12/2024).

"Sepanjang ini stok masih ada, harga juga masih relatif stabil. Jadi tidak perlu operasi pasar," ujarnya.

Baca juga: Kepala Daerah Terpilih di Jatim Warnai Jajaran Pengurus KAUJE 2024 - 2029

Ia menerangkan operasi pasar akan dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Salah satunya, jika terjadi lonjakan yang signifikan. Pihaknya tetap menjaga stabilitas harganya.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dispora Jatim itu, untuk harga minyak di lapangan utamanya Minyak Kita yang disubsidi pemerintah masih sesuai dengan harga eceren tertingginya yakni Rp 15.700.

"Untuk SPHP harganya Rp 60 ribu untuk 5 kilogram, HET nya Rp 12.500. Tadi kita cek, di bawah," urainya.

Ia mengatakan, Sidak ini dilakulan sekaligus untuk memastikan stok aman untuk tahun baru dan untuk bulan Rajab yang diperkirakan akan banyak orang menggelar hajatan, dan persiapan Ramadan.

Pantauan di lapangan, sebelum ke Pasar Induk Bondowoso. Rombongan Pj Bupati Bondowoso yang didampingi Plt Kepala Diskoperindag, dan Plt Dinas Perhubungan, serta Asisten 1 Pemkab, meninjau Gudang Bulog Sub Divre Bondowoso.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved