Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit Mulut dan Kuku Mewabah di Situbondo, 35 Ekor Sapi Mati Diduga Terpapar
Penyakit mulut dan kuku juga mewabah di Kabupaten Situbondo, di awal Tahun 2025, sedikitnya, puluhan ternak di Situbondo, mati akibat terpapar
Penulis: Izi Hartono | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Penyakit mulut dan kuku (PMK) juga mewabah di Kabupaten Situbondo. Di awal Tahun 2025, sedikitnya, puluhan ternak di Situbondo, mati akibat terpapar penyakit mulut dan kuku tersebut.
Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Sulistiyani mengatakan, sejauh ini sudah ada sekitar 82 ekor sapi yang terjangkit penyakit PMK itu.
"Dari 82 ekor sapi itu, sebanyak 35 ekor sapi mati," ujarnya.
Untuk memutus penyebaran penyakit PMK itu, kata Sulistiyani, pihaknya terus bekerja ekstra dengan cara melakukan vaksinasi, pengobatan, dan sosialisasi kepada para peternak.
"Pada tanggal 29 Desember kemarin, kami dapat vaksin PMK 1.500 dosis dari Kementerian Pertanian, itu langsung kami sebar ke semua Puskeswan yang ada," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga mengobati sapi yang sakit, dan sosialisasi kepada para peternak.
Hingga minggu pertama bulan Januari 2025 ini, sambung perempuan yang akrab disapa Sulis ini, pihak Dinas Peternakan dan Perikanan telah menyuntikkan 354.500 dosis vaksinasi PMK pada sapi-sapi di Kabupaten Situbondo.
Baca juga: Syuting di Keraton Solo, Kru Film ‘Ambyar Mak Byar’ Lakukan Ritual Khusus, Ikuti Aturan Pakaian
"Rincian tahun 2022 101.700 dosis, tahun 2023 167.000 dosis, tahun 2024 83.800 dosis dan minggu pertama bulan Januari ini 1.500 sosis. Vaksin PMK ini kami prioritaskan untuk sapi potong dan sapi perah," bebernya.
Tak hanya itu, kata Sulis, pihakya juga sudah melakukan penyemprotan desinfektan di tiga pasar hewan, yaitu di Pasar Hewan Asembagus, Besuki, dan Sumberkolak.
"Penyemprotan desinfektan kita lakukan di kendaraan pengangkut sapi yang datang ke pasar. Kemudian sapi-sapi di sana juga kita semprot," kata Sulis.
Dikatakan, untuk ternak milik warga Desa Pokaan, Kecamatan Kapongan, sudah dilakukan vaksinasi sebanyak 400 dosis.
"Setelah petugas kami menerima laporan ada 10 ekor sapi yang mati dan itu terindikasi PMK. Maka kami langsung turun ke lokasi dan melakukan vaksinasi, pengobatan hingga penyemprotan desinfektan di area kandang sapi," tegasnya.
Sulis mengimbau agar para peternakan untuk melapor ke petugas kesehatan hewan bila ada sapi yang sakit, sehingga bisa segera diobati dan terhindar dari kematian.
"Jangan sampai sudah parah baru melapor, sebab mencega lebih cepat itu semakin baik," tukasnya.
Baca juga: Tampil Menjanjikan di Laga Perdana, Persewangi Banyuwangi Unggul Telak Lawan PSSS Situbondo
Dijelaskan, ada beberapa penyebab penyakit PMK itu, di antaranya mutasi virus, faktor cuaca, hingga imun sapi itu sendiri.
Pemprov Jatim Distribusikan 870.000 Dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku |
![]() |
---|
Pemkab Kediri Kembali Buka Pasar Hewan Setelah 2 Pekan Ditutup Akibat PMK |
![]() |
---|
Status Darurat PMK, Kasus Jatim Tembus 18 Ribu dan Sebabkan 980 Ternak Mati |
![]() |
---|
Penetapan Status KLB Belum Jadi Opsi Utama Pemkab Lumajang Kendati Kasus PMK Terus Meroket |
![]() |
---|
Pengendalian PMK, Bupati Jember Tolak Penutupan Pasar Hewan Namun Lewat Pencegahan dan Vaksinasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.