Berita Bondowoso
Dukung Swasembada Pangan, Bondowoso Diminta Tambah Luas Tanam Baru 103 Ribu Hektar
Kabupaten Bondowoso diminta untuk menambah lahan pertanian tanam baru hingga sekitar 103 ribu hektar di tahun 2025
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Kabupaten Bondowoso diminta untuk menambah lahan pertanian tanam baru hingga sekitar 103 ribu hektar di tahun 2025.
Hal itu dalam rangka mendukung kesiapan Jawa Timur sebagai salah satu pendukung utama swasembada pangan di Indonesia. Disebut, bahwa diperlukan penambahan luas lahan tanam baru di Jawa Timur sekitar 2 juta ton untuk beras.
Menurut Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, untuk Bondowoso sendiri kini sudah ada sekitar 197.000 hektar lahan. Dan diminta untuk menambah luas lahan tanam baru, hingga 103.374 hektar.
"Itu harus di-support tambahan swasembada pangan. Kita persiapkan sebaik-baiknya," jelasnya pada Kamis (16/1/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bondowoso, Hendri Widotono, mengatakan, untuk luas tanam baru ini tak harus melakukan alih fungsi lahan.
Melainkan memperkuat instensifikasi pertanian. Seperti, lahan yang biasanya menanam padi satu kali dijadikan dua kali tanam, atau maksimal 8 kali tanam. Dengan produktifitas panen sekitar 6,18 ton per hektar.
"Tidak (alih fungsi lahan,red) ini intensifikasi ditingkatkan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan menyasar lahan Perhutani dan lahan kering. Dirinya mengaku optimis target ini tercapai meski cuaca ekstrem
Bahkan esok Jumat (17/1/2025) besok bahkan akan berkumpul seluruh Babinsa dan PPL se kabupaten. Untuk menandatangani komitmen dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca juga: Disnakkan Bondowoso Terima Vaksin PMK, Tapi Cari Solusi Anggaran Peralatan Vaksinasi
Tugas penambahan luas lahan tanam ini pun bisa menjadi kabar baik lagi bagi petani. Pasalnya, mulai kemarin 15 Januari 2025 telah ada kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah petani di seluruh Indonesia. Dari harga sebelumnya Rp 6.000 per kilogram gabah kering menjadi Rp 6.500 pe kilogram.
Kenaikan ini berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Menurut Hesty Retno Kusumastuti, Pemimpin Cabang Bulog Bondowoso-Situbondo, pihaknya akan membeli gabah dan beras dengan harga yang mengacu pada HPP yang ditentukan.
Untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen, harganya ditetapkan sebesar Rp 6.500,- per kilogram.
"Apabila kualitas gabah berada di luar standar tersebut, maka akan diberlakukan harga penyesuaian atau rafraksi sesuai dengan tabel standar harga yang telah ditetapkan Badan Pangan Nasional,” jelasnya.
Ia berharap kebijakan ini dapat membantu menciptakan sistem perdagangan gabah beras yang lebih berpihak pada petani.
Baca juga: Program Anggaran Transfer ke Daerah, Pemkab Bondowoso Gelar Penandatangan Pakta Integritas
pertanian
swasembada pangan
Ketahanan Pangan
Pj Bupati Bondowoso
Bondowoso
gabah
Bulog
TribunJatimTimur.com
beras
Ngontrak Rumah, Satu Keluarga di Bondowoso Bawa Kabur Barang Kontrakan |
![]() |
---|
Didampingi Kejaksaan Perhutani Bondowoso Gandeng 30 Petani Kelola 15 Hektare Hutan di Grujugan |
![]() |
---|
Resmi Diperpanjang 2 Tahun, 17 Mantan Kades di Bondowoso Dilantik Lagi |
![]() |
---|
Ditemukan 21 Kasus Terduga Campak di Bondowoso, Dinkes Fokus Imunisasi dan Pemeriksaan Gratis |
![]() |
---|
Rumah Kita Bondowoso, Tempat Anak Broken Home dan Korban Pergaulan Bebas Menemukan Keluarga Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.