Berita Tulungagung
Polisi Tulungagung Kolektor Barang Antik, Pembelinya Mulai Ahmad Dhani hingga Berbagai Negara
Bermula dari hobi mengumpulkan barang-barang kuno, polisi berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) ini berubah jadi penjual barang kuno yang punya nama.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, TULUNGAGUNG - Halaman rumah Suwanto di Desa Tawing, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung berdiri banyak gazebo.
Bukan gazebo biasa, bangunannya terbuat dari kayu-kayu tua bekas kandang kerbau.
Selain ada sejumlah bangunan lumbung kayu, tempat penyimpanan padi di era Jawa kuno yang masih berdiri.
Sementara di bagian dalam rumah penuh dengan aneka mebel dan aksesori kuno sejak era kolonial Belanda.
Bermula dari hobi mengumpulkan barang-barang kuno, polisi berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) ini berubah jadi penjual barang kuno yang punya nama.
Pelanggannya sejumlah jenderal, para pengusaha, tokoh terkenal hingga artis kondang Ahmad Dhani.
Barangnya terjual di sejumlah kota besar di Indonesia hingga Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat.
Baca juga: Plt Bupati Sidoarjo Resmi Larang Sekolah Outing Class ke Luar Kota
“Ini meja dari zaman Belanda sudah dibeli sama Mas Dhani. Kebanyakan yang dibeli aksesori,” ucap Suwanto sambil memegang meja panjang dengan kaki dibubut.
Bhabinkamtibmas Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat ini dulunya punya usaha pedagang tembakau.
Hingga di tahun 2007, dari setiap keuntungan berdagang tembakau, Suwanto membeli benda-benda dari era Jawa kuno.
Ada gledheg (tempat penyimpanan barang), lesung, bajak, lukisan lama, cikar (gerobak sapi) hingga bekas bangunan kandang kebo (kerbau).
Baca juga: Ciro Alves Sempat Emosional Usai Bobol Gawang PSM Makassar, Winger Persib Bandung Ungkap Alasan
“Saya sebenarnya tidak tahu barang-barang itu punya nilai. Pokoknya asal beli saja, kemudian disimpan,” kenangnya.
Berselang 10 tahun kemudian, tepatnya di tahun 2017 tiba-tiba ada orang yang berminat membeli salah satu barang koleksinya.
Benda yang pertama kali dibeli orang adalah sebuah lukisan hutan hati yang di tengahnya ada aliran air.
Lukisan itu sudah sangat tua dan juga sudah sobek.
Suwanto awalnya merasa sungkan saat lukisan itu akan dibeli, karena merasa barangnya sudah rusak dan tidak layak jual.
Namun calon pembeli itu tetap ngotot meminta Suwanto menjual lukisan itu.
Dengan iseng mantan personel Brigade Mobile (Brimob) ini mematok harga Rp 2.000.000.
“Saya kasih harga Rp 2 juta ternyata langsung dibeli, tidak ditawar. Lalu ada lukisan kedua yang tidak kalah tua,” ungkapnya.
Baca juga: Ciro Alves Sempat Emosional Usai Bobol Gawang PSM Makassar, Winger Persib Bandung Ungkap Alasan
Lukisan kedua yang diminati bertema nelayan yang sedang menarik jaring yang penuh ikan.
Lukisan ini kondisinya juga sudah lusuh dengan pigura yang sudah rusak, namun tetap dibeli.
Suwanto memasang harga Rp 1.500.000 dan lagi-lagi dibeli tanpa ditawar.
“Dari situ saya mulai sadar, oh ternyata barang-barang kuno yang saya koleksi ada peminatnya. Ada harganya jika dijual lagi,” ucapnya.
Sejak saat itu Suwanto semakin aktif berburu barang-barang kuno, terutama dari pedesaan.
Ia mengaku ada tim yang bekerja untuknya, berburu benda-benda kuno.
Baca juga: 2 Sosok Bintang Asing Persija Kans Hengkang di Akhir Musim 2024/2025, Punya Kesamaan Faktor
Selain itu dia juga mempekerjakan 6 karyawan di rumahnya untuk merestorasi benda-benda kuno yang didapat.
Saat ini yang paling banyak laku adalah kandang kerbau yang disulap untuk berbagai peruntukan.
Jika dulu dipakai memelihara kerbau, kini bisa disulap jadi gazebo, tempat bersantai keluarga hingga garasi mobil.
Semakin tua dan semakin besar ukuran tiangnya, semakin mahal pula harga sebuah kandang kebo.
“Yang paling murah Rp 17 juta yang paling mahal sampai Rp 150 juta. Kami bantu merakit di lokasi pembeli,” katanya.
Baca juga: Prediksi Skor dan Susunan Pemain Chelsea Vs West Ham di Liga Inggris 2024, Ajang Reuni
Selain kandang kebo, bekas lumbung padi juga menjadi barang yang paling banyak diminati.
Bangunan kayu mirip rumah kecil lengkap dengan beranda ini banyak difungsikan sebagai musala.
Suwanto memberi nama koleksi benda-benda kuno miliknya Galeri Antik 77.
Namanya kini sudah berkibar di antara penggemar barang-barang antik.
Baca juga: Ke Banyuwangi, Menko Pangan Zulhas Tinjau Pelaksanaan Perdana Makan Bergizi Gratis
Setelah menjalankan tugasnya sebagai anggota kepolisian, setiap hari Suwanto aktif mengiklankan koleksinya lewat Instagram, Facebook dan TikTok.
Salah satu peminat koleksi kandang kebo milik Suwanto datang dari Amerika Serikat, Singapura dan Timur Tengah.
“Itu sebelum pandemi Covid-19. Hasilnya cukup besar saat itu, bisa jadi modal untuk mendapatkan barang yang lebih banyak,” tuturnya.
Keberhasilan ekspor kandang kebo tidak lepas dari tugas Suwanto sebagai Bhabinkamtibmas di Desa Gamping.
Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra kerajinan marmer serta berbagai produk kerajinan batu yang terkemuka di Tulungagung.
Baca juga: Liga Inggris 2024 Chelsea vs West Ham: Prediksi, Head to Head, Link Live Streaming TV Online
Banyak pembeli dari luar negeri yang langsung datang ke Desa Gamping, hingga akhirnya ada yang meminati koleksi Suwanto.
Meski menggunakan jasa perantara untuk proses ekspor, namun penjualan ke luar negeri ini memberikan hasil yang lebih besar.
Sementara di Indonesia, koleksi Suwanto banyak diminati dari Batam, Bali, Jakarta, Yogyakarta, Malang, Mojokerto dan lain-lain.
Sejumlah cafe atau rumah makan dengan tema Jawa kuno juga mengambil barang dari Suwanto.
“Peminatnya lintas etnis, tidak hanya orang Jawa saja, orang Tionghoa juga banyak yang jadi langganan. Termasuk para bule yang sangat menghargai kekunoan,” katanya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(David Yohanes/TribunJatimTimur.com)
Bulog Tulungagung Lacak Penjualan Beras Bantuan Pangan Lewat Media Sosial |
![]() |
---|
Bebas Bersyarat, Napiter Gunawan Dwi Rianto Siap Kembali ke Masyarakat Usai Ikrar Setia ke NKRI |
![]() |
---|
Akan Ditetapkan jadi Benda Cagar Budaya, Pemkab Tulungagung Kaji Asal Usul Tombak Kanjeng Kiai Upas |
![]() |
---|
Tombak Kembali Sendiri dan Deretan Pusaka Langka, di Festival Budaya Spiritual Tulungagung |
![]() |
---|
Ada Keris Milik Presiden Prabowo di Festival Budaya Spiritual Tulungagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.