Berita Surabaya

Eri Cahyadi Geram Banyak Pelaku UMKM Terjerat Pinjol karena Tertipu Mantan Honorer Pemkot Surabaya

14 pelaku UMKM rugi mencapai ratusan juta rupiah karena terjerat pinjol, usai mengikuti sosialisasi yang berlangsung di Kantor Kelurahan Sememi.

Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Pemkot Surabaya
GERAM- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberikan penjelasan kepada pegawai Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu. Wali Kota Eri secara khusus memberikan atensi soal UMKM yang menjadi korban penipuan oknum mantan pegawai kontrak Pemkot Surabaya. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi geram mengetahui banyak pelaku UMKM di Surabaya terjerat pinjaman online (Pinjol) karena menjadi korban penipuan mantan pegawai honorer Pemkot Surabaya. Dia mewanti-wanti bawahannya untuk berhati-hati dalam memberikan pendampingan kepada UMKM, terutama yang terkait dengan keuangan.

Terdapat 14 pelaku UMKM rugi mencapai ratusan juta rupiah karena terjerat pinjol, usai mengikuti sosialisasi yang berlangsung di Kantor Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo.

Terungkap mantan pegawai kontrak Surabaya menggunakan data UMKM untuk mengakses pinjaman online (pinjol). Akibatnya, masing-masing UMKM menerima kerugian cukup besar.

Eri menegaskan kelurahan dan kecamatan tidak bisa lepas tangan. 

Baca juga: Laga Derbi Digelar di Stadion Patriot Chandrabhaga, Persija Panen Sindiran dari Bobotoh

"Saya tidak ingin terulang lagi. Intinya, kami ingin informasi untuk mengumpulkan UMKM ini datang dari Dinas UMKM dan Koperasi, tidak dari yang lain," katanya.

Wali Kota Eri telah mencari tahu sosok penipu yang membuat UMKM di Surabaya terjerat pinjaman online. Dia bernama Bramasta Afrizal Riyadi, yang sempat bekerja di Pemkot Surabaya sebagai tenaga kontrak.

Namun diberhentikan pada pertengahan 2024 karena terlibat kasus penggelapan Alat Tulis Kantor (ATK). Terakhir kali pelaku berada di Bagian Umum Pemkot Surabaya.

Eri meminta jajarannya untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan pegawai Pemkot Surabaya. Kepada warga khususnya UMKM, Eri meminta masyarakat untuk menolak setiap permintaan yang mewajibkan transaksi tertentu.

Baca juga: Jadon Sancho Belum Bisa Tampil Apik, Chelsea Menyesal Pinjam Winger Inggris dari Man United?

Tak hanya terkait UMKM, warga juga diminta untuk mewaspadai oknum yang mengatasnamakan Pemkot Surabaya. Termasuk calo atau oknum tertentu pada pengurusan administrasi kependudukan.

"Kalau ada yang menamakan program UMKM, atau program Dispendukcapil terkait identitas penduduk digital, kalau itu bukan petugas, bukan camat, bukan lurahnya, bukan kadisnya jangan percaya," katanya.

Eri mendorong kepolisian untuk segera menyelesaikan perkara ini. Pihaknya siap untuk mendukung proses pengungkapan kasus tersebut.

Baca juga: Perkawinan Anak di Jember Turun Selama 2024 Dibandingkan 2023, Tercatat Masih 512 Kasus

Belasan pedagang di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya terjerat penipuan modus pinjol, setelah korban yang berjumlah 14 pedagang itu membuat laporan ke polisi.

Pelaku bernama Bramasta Afrizal Riyadi mengaku sebagai utusan Pemkot mendatangi para pedagang. Modusnya pelaku menawarkan pinjaman kepada 14 UMKM yang berada di Surabaya Barat dengan bunga 0 persen.

Masing-masing UMKM bersedia menyerahkan data pribadi untuk akses pinjaman online dengan angka mencapai puluhan juta. Namun uang tersebut hingga kini tak cair dan masing-masing UMKM justru mendapat tagihan pinjaman. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Bobby Koloway/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved