Longsor di Lumajang
Batu Besar Longsor Menghujam Jalur Piket Nol Lumajang Saat Cuaca Cerah, Struktur Tanah Labil
Struktur tanah labil diduga jadi Penyebab longsornya bebatuan berukuran raksasa dari sebuah tebing setinggi 20 meter lebih di Jalur Piket Nol
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Penyebab longsornya bebatuan berukuran raksasa dari sebuah tebing setinggi 20 meter lebih di Jalur Piket Nol, Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diduga kuat lantaran struktur tanah.
Saat mendatangi tempat kejadian, Kapolsek Candipuro, AKP Lugito menjelaskan struktur tanah di tebing yang membentang sepanjang jalur piket nol rawan labil. Saat kejadian berlangsung, Jumat (28/2/2025) cuaca di KM 57 sedang cerah.
"Dari segi cuaca, saat kejadian maupun sebelumnya tidak hujan. Bahkani kemarin juga tidak hujan. Dari pengamatan, dugaan mengarah pada tebingnya itu tanahnya sudah labil. Sehingga tanahnya bisa jatuh ke jalan sambil membawa bebatuan," ujar Lugito ketika dikonfirmasi.
Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Lugito menghimbau kepada masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem dan berhati-hati ketika menempuh jalur Piket Nol.
Baca juga: Kemenag dan Lembaga Falakiyah NU Bondowoso Lakukan Rukyatul Hilal, Tak Tampak
Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang masih berupaya membersihkan reruntuhan longsor. Terutama batu raksasa yang berukuran sangat besar berdiameter lebih dari 5 meter.
"Upaya masih dilakukan, 4 alat berat sudah dikerahkan di lokasi," jelas Petugas TRC BPBD Kabupaten Lumajang, Ayon.
Alat berat yang dikerahkan diantaranya merupakan alat berat jenis breaker atau pemecah bebatuan untuk memudahkan proses pembersihan material longsor.
Petugas menargetkan upaya pembersihan material longsor rampung dalam waktu 3 hari.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.