Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis di Bondowoso Tetap Berjalan Saat Ramadan

Makanan bergizi yang kali ini dikemas dalam bentuk makanan kering agar bisa dikonsumsi saat berbuka puasa.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur/Sinca Ari Pangestu
MBG RAMADAN - Tim SPPG Bondowoso membagikan Makan bergizi gratis (MBG) saat ramadan di sekolah di Bondowoso, pada Jum'at (7/1/2025). Pembagian MBG saat ramadan tetap dilakukan dengan menu makanan kering yang bisa dibawa pulang. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bondowoso tetap berlangsung meskipun memasuki bulan Ramadan. Pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA, tetap menerima makanan bergizi yang kali ini dikemas dalam bentuk makanan kering agar bisa dikonsumsi saat berbuka puasa.

Menurut Komandan Kodim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, kebijakan ini diambil agar makanan yang dibagikan dapat bertahan lebih lama dan bisa dimanfaatkan saat berbuka. 

"Makanannya di-packing dengan jenis yang tahan lama," ujarnya, Jumat (7/3/2025).

Yani menjelaskan jumlah penerima manfaat MBG masih tetap sama, dengan dukungan dapur SPPG (Satu Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang berlokasi di eks Mako 514, Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso. Dapur ini memiliki kapasitas untuk menyediakan makanan bagi 3.000 siswa dalam radius 4 km.

Sejak kick-off program pada 13 Januari 2025, sebanyak 2.782 siswa dari 12 sekolah di Kecamatan Bondowoso telah menerima manfaat MBG. Pemilihan sekolah dilakukan dengan mempertimbangkan radius dan jumlah siswa agar distribusi berjalan merata. 

Baca juga: Bupati Pasuruan akan Benahi Wisata Banyubiru Dongkrak Ekonomi Masyarakat Sekitar

"Saat menentukan sekolah penerima, kami pastikan semua siswa dalam satu kelas mendapat bagian, tidak ada yang tertinggal," tambahnya.

Menanggapi kebutuhan akan perluasan program, Letkol Achmad Yani menyebutkan bahwa pada 2025 pihaknya akan membangun tiga dapur SPPG tambahan. Lokasinya direncanakan di Kecamatan Sumber Wringin, Maesan, serta satu tambahan di eks Mako 514. 

"Dapur yang baru akan dibangun di lahan milik Kodim dan Pemda," jelasnya.

Baca juga: Kalah di Pilkada 2024, PKB Lumajang Pilih Tak Jadi Oposisi

Para orang tua siswa menyambut baik kebijakan pembagian MBG saat Ramadan. Nur Aisyah, wali murid MTs N 2 Bondowoso, mengaku senang karena makanan bisa dibawa pulang dan dikonsumsi saat berbuka. "Kalau tidak habis, bisa dimakan orang tua juga, jadi tidak mubazir," ujarnya.

Pada hari pertama Ramadan, anaknya menerima paket makanan berisi jeruk, susu, telur rebus, biskuit Marie Malkist, dan kurma. "Semua makanan kering, jadi bisa disimpan dan dimakan saat berbuka," tambahnya.

Hal senada diungkapkan Samsudi, warga Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, yang anaknya bersekolah di MTs Negeri 2 Bondowoso. Ia mengapresiasi program ini karena anaknya tetap mendapatkan asupan gizi yang terjaga saat berbuka puasa. "Setidaknya, takjil anak saya mengandung gizi yang cukup," katanya.

Namun, ia berharap variasi menu tetap diperhatikan agar anak-anak tidak bosan dan kualitas makanan tetap terjaga. Ia juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam memilih bahan makanan guna menghindari kejadian keracunan seperti yang pernah terjadi di daerah lain. 

"Saya lihat di berita ada kasus keracunan makanan, jadi perlu lebih teliti. Tapi saya tetap senang MBG tetap berjalan saat Ramadan," pungkasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(Sinca Arie Pangestu/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved