Makan Bergizi Gratis Bondowoso

Tiga Dapur Gizi Beroperasi, Ribuan Siswa di Bondowoso Nikmati Makanan Bergizi Gratis

Saat ini, lebih dari 9.000 siswa dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga santri pondok pesantren telah menjadi penerima manfaat dari program ini.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
LAUNCHING SPPG: Komandan Kodim 0822 Letkol Arh Achmad Yani, bersama Sekda Bondowoso, Fathur Rozi saat melaunching dapur SPPG ke tiga di Desa Tegalpasir, Kecamatan Jambesari Ds, pada Kamis (17/4/2025). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Hingga pertengahan Juli 2025, telah beroperasi tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyalurkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk ribuan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.

Saat ini, lebih dari 9.000 siswa dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, hingga santri pondok pesantren telah menjadi penerima manfaat dari program ini.

SPPG pertama beroperasi sejak Januari 2025 di Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso. Dapur ini melayani sekitar 3.000 siswa dari 12 sekolah di kawasan pusat kota.

Pada Rabu (16/7/2025), dapur SPPG di Desa Patemon, Kecamatan Pakem mulai beroperasi dengan cakupan 3.133 siswa dari 27 sekolah. 

Baca juga: Ada Puskesmas Punya 100 Pegawai, Bupati Jember Lakukan Penataan Ulang

Sehari setelahnya, Kamis (17/7/2025), dapur ketiga dibuka di Desa Tegalpasir, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, dengan sasaran distribusi kepada 3.150 siswa di 49 sekolah.

Meskipun dua dapur terakhir merupakan SPPG mandiri yang digerakkan oleh masyarakat dan mitra lokal, seluruh proses pelaksanaan program tetap mengikuti standar ketat yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Baca juga: Cakupan Kian Luas, Banyuwangi Tambah Dapur SPPG di Kecamatan Blimbingsari

"Menu dan pelaksanaan semuanya mengikuti standar BGN," kata Komandan Kodim 0822, Letkol Arh Achmad Yani, yang turut mengawal pendistribusian MBG di Bondowoso.

Letkol Achmad Yani juga menambahkan, sebanyak 10 mitra SPPG telah mendaftarkan diri untuk bergabung dalam program ini. 

Meski demikian, verifikasi dilakukan secara bertahap karena kebutuhan tenaga pendamping dari Satuan Pelaksana Pemenuhan Intervensi (SPPI) juga terbatas.

"Saat ini sudah ada 79 orang SPPI yang siap ditempatkan. Jadi begitu SPPG baru tumbuh, mereka bisa langsung turun mendampingi," ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menyampaikan kehadiran SPPG tidak hanya berfokus pada aspek gizi, tetapi juga menjadi pijakan menuju generasi sehat dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 1,4 Juta Batang Rokok Ilegal di Tol Pasuruan 

“Dengan hadirnya SPPG, kita menyambut Indonesia Emas 2045 dengan lebih optimis. Ini bukan hanya soal peluncuran program, tapi tentang menentukan masa depan bangsa kita,” tegasnya.

Sementara Sudarmo Putri, mitra mandiri SPPG di Kecamatan Jambesari DS, memastikan kontrol kualitas dilakukan ketat oleh seluruh pekerja, termasuk dirinya secara langsung.

“Kami sangat menekankan agar tirai plastik makanan tidak boleh dibuka sebelum waktunya. Kami khawatir ada lalat besar yang bisa membawa telur hingga menimbulkan belatung. InsyaAllah, semua aman dan higienis,” tutupnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved