Ramadan 2025

Festival Musik Pengantar Sahur Genggong Probolinggo, Ajang Adu Kreativitas

Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menggelar Festival Musik Pengantar Sahur

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Ahsan Faradisi
FESTIVAL MPS : Festival Musik Pengantar Sahur (MPS) yang digelar Pesantren Zainul Hasan Genggong, Jumat (7/3/2025) malam. Festival rutinan ini diharapkan menjadi ajang adu kreativitas pemuda di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, PROBOLINGGO - Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menggelar Festival Musik Pengantar Sahur (MPS), Jumat (7/3/2025) malam. Festival ini merupakan tradisi setiap momentum Bulan Ramadan.

Selain menjadi wadah kreasi seni, pagelaran musik patrol ini juga untuk melestarikan khazanah budaya di bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Peserta patrol menempuh jarak kurang lebih sekitar 7 kilometer dari start hingga finish.

Tahun ini, perlombaan Festival MPS dibagi dalam dua kategori, yakni kategori pelajar dari SMP SMA sederajat, dan kategori umum dapat diikuti perwakilan desa, karang taruna, organisasi pemuda, Ormas, Ponpes, juga perguruan tinggi.

Festival MPS kali ini diikuti sebanyak 56 kelompok. Pelepasan peserta dipimpin langsung oleh Bupati Probolinggo Muhammad Haris. Para peserta berjalan dari start Ponpes Genggong hingga finish di Pabrik Gula Pajarakan.

"Festival ini awalnya digelar untuk memperingati haul Nyai Hj Himami Hafsawaty. Tujuannya agar kita terus menjaga tradisi musik patrol sebagai bagian dari budaya kita," kata Bupati Probolinggo Gus Haris, Sabtu (8/3/2025).

Baca juga: Longsor Terjang Rumah di Wonosalam Jombang, Satu Keluarga Selamat

Festival MPS ini, menurut Gus Haris, tidak hanya sekadar ajang perlombaan saja, akan tetapi juga menjadi wadah untuk melestarikan musik tradisional dan mendorong kreativitas pemuda di Kabupaten Probolinggo.

"Semoga kedepannya, festival ini berdampak besar untuk kemajuan daerah dan berharap anak-anak muda di Kabupaten Probolinggo makin mencintai dan melestarikan budaya lokal, khususnya musik patrol," ungkapnya.

Adanya festival MPS ini diapresiasi berbagai kalangan, salah satunya dari penegak hukum yang merasa manfaat musik patrol menggunakan alat musik tradisional ini bisa menjadi sarana ronda keliling dan membangunkam orang sahur.

"Kalau yang seperti ini kami apresiasi karena ini sangat positif sehingga para pelajar atau muda mudi bisa menyalurkan bakatnya disini dan bisa dijadikan sarana untuk membangunkan orang sahur," ujar Wakapolres Probolinggo Kompol Haris.

Selain itu, menurut Kompol Haris, kegiatan ini juga dapat mencegah masyarakat yang menyalurkan ekspresinya saat sahur menggunakan sound system yang besar sehingga kadang-kadang mengganggu ketentraman warga. 

Baca juga: Bupati Lumajang Rayu Gubernur Khofifah Minta 2 Proyek Penanggulangan Kekeringan Dikerjakan Pemprov

Terlebih, pihaknya bersama jajaran TNI siap menindak dan mengamankan masyarakat yang nekat melakukan ronda sahur menggunakan sound system besar yang meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum. 

"Tentu kami secara tegas siap menindak mereka yang nekat melakukan ronda sahur dengan menggunakan sound system besar yang meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban," pungkasnya. 

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved