Berita Lumajang

Bupati Indah Tegaskan Tolak Hilirisasi Pasir Besi di Lumajang, Berisiko Rusak Lingkungan

Memiliki topografi wilayah pegunungan vulkanik aktif, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyimpan potensi sumber daya alam pasir besi

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Diskominfo Lumajang
TINJAU JALAN RUSAK - Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar saat meninjau kerusakan jalan di salah satu desa wilayah Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, April 2025, Jawa Timur. Soal eksplorasi pasir besi, Indah menolak dengan tegas.  

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Memiliki topografi wilayah pegunungan vulkanik aktif, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyimpan potensi sumber daya alam pasir besi. 

Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar mengaku tetap bersikukuh tak merestui adanya hilirisasi pasir besi di wilayahnya. 

Pertimbangan menjaga kelestarian alam jadi alasan utama Indah tidak menghendaki adanya aktivitas eksplorasi dan pengolahan bahan mentah pasir besi di Lumajang hingga kini. 

"Hilirisasi pasir besi tidak boleh. Dari hasil kajian studi akademisi pesisir selatan Lumajang juga rawan jika terjadi tsunami. Risiko kerusakan alamnya besar," beber Indah,  Rabu (23/4/2025). 

Menurut Jurnal Teknologi Kimia Mineral Program Studi Teknik Kimia Mineral
UPPM Politeknik ATI Makassar, pasir besi di Kabupaten Lumajang terdir dari komposis mineral yang kompleks. 

Kandungan senyawa pasir besi di Pantai Selatan Kabupaten Lumajang hasil separasi magnetik mengandung mineral magnetik 39,4 persen dan mineral non magnetik 60,6 persen yang terdiri dari magnetite (Fe3O4), magnetite titania (Fe2.17O4Ti0.54), magnetite ulvospinel (Fe2.904Ti0.096) yang merupakan kelompok mineral besi titanomagnetite.

Selain itu hasil separasi magnetik didapatkan senyawa titanomagnetite yang kaya kandungan titanium dan menaikkan kadar titanium meningkat sebesar 3,42 persen serta menaikkan kadar besi sebesar 49,6 persen. 

Baca juga: Enam Orang Diduga Pesta Miras di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan, Ini Kata Anggota DPRD

Pasir besi Lumajang ini berasal dari material vulkanik Gunung Semeru yang terbawa air hujan ke laut.

"Dan tak akan pernah habis (pasir) selama ada Gunung Semeru," jelas Indah. 

Lantaran industri pengolahan pasir besi di Lumajang dilarang, pemanfaatan pasir saat ini hanya sebatas digunakan sebagai bahan bangunan. 

Aktivitas pertambangan dilakukan di sejumlah aliran lahar Gunung Semeru, bukan di pesisir pantai. 

Diketahui pemilik Izin Usaha Pertambangan Operasi Pertambangan (IUP-OP) di Lumajang hingga kini berjumlah 29 pengusaha. 

Di sisi lain, Indah juga menyoroti potensi meledaknya konflik jika eksplorasi pasir besi dilakukan di Lumajang. 

Wanita yang disapa bunda Indah tersebut tak ingin tragedi tewasnya aktivis Salim Kancil kembali terulang. 


Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved