Gebrakan Bupati Lumajang
Gebrakan Indah Amperawati Masdar, Bupati Perempuan Pertama di Kabupaten Lumajang
Simak wawancara eksklusif Tribun Jatim Network dengan Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, LUMAJANG - Tribun Jatim Network berkesempatan mewancarai secara eksklusif Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar di Kantor Bupati Lumajang, Selasa (22/5/2025).
Talkshow bertajuk Gebrakan Sang Pemimpin tersebut dikomandoi langsung oleh Pemimpin Redaksi Tribun Jatim Network, Tri Mulyono.
Sambutan ramah perempuan bupati pertama di Kabupaten Lumajang, mengawali jalannya wawancara eksklusif kali ini.
Berbagai topik berkaitan dengan isu strategis di Kabupaten Lumajang dijelaskan secara rinci oleh perempuan kelahiran 06 Mei 1966 itu.
Sejak dilantik menjadi Bupati Lumajang, Indah begitu antusias untuk menata kota kelahirannya menjadi lebih baik.
Bagaimana Bunda Indah menatap periode awal menjadi Bupati Lumajang periode 2025 - 2029?
Lalu seperti apa strategi dirinya sebagai pemimpin menghadapi dinamika yang terjadi di Kabupaten Lumajang? Berikut cuplikan petikan wawancara Tribun Jatim Network, secara eksklusif di Kantor Bupati Lumajang pada Selasa (22/4/2025) sore.
Bunda Indah menjadi Bupati Lumajang perempuan pertama, apa yang sudah dilakukan?
Saya dilantik 20 Februari 2025, kemudian retreat dan masuk pertama kali tanggal 3 Maret. Pada hari pertama langsung mengeluarkan keputusan pelayanan puskesmas gratis dan ibu melahirkan gratis. Sangatberkaitan erat dengan SDM. Saya tidak ingin biaya menjadikan stunting, syarat utama punya KTP dan surat keterangan tidak mampu bagi yang tidak mampu.
Selain itu apa program lainnya? Secara teknis bagaimana?
Harus ada anggaran pembiayaan untuk penberian makanan gratis bagi anak-anak dj panti asuhan. Insya Allah ini mulai berproses. Teknis berupa dana ke panti asuhan
Masukan dari masyarakat banyak menginginkan perbaikan infrastruktur. Apa yang sudah dilakukan?
Betul sekali. Berhari hari dengan mas wakil bupati kami cek kerusakan jalan sangat parah. Ada yang tidak ada aspal dan tinggal tanah dan batu. 15 titik ruas jalan kita sudah cek. Akan kami perbaiki melalui perubahan anggaran pada tahun ini. Jika tidak cukup maka dilanjutkan tahun depan. Saya berharap di tahun ke-3 semuanya telah rampung.
Menghadapi efisiensi anggaran. Apakah memang sudah ada anggarannya?
Efisiensi itu hanya di lingkup aparatur sipil negara. Perjalanan dinas kami potong 50 persen kemudian, alat tulis kita potong 50 sampai 60 persen. Inilah yang harus kita lakukan dan harus memahami. Kita ikat pinggang dulu dan mencari sumber pendapatan lain dari pariwisata.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.