Joki SNBT 2025
Pegawai Honorer Universitas Jember Terlibat Kecurangan SNBT, Telah Mengabdi 8 Tahun
Pegawai Honorer Universitas Jember yang terlibat kecurangan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes 2025, telah bekerja 8
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Pegawai Honorer Universitas Jember yang terlibat kecurangan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK SNBT) 2025, telah mengabdi cukup lama.
Wakil Rektor I Universitas Jember Prof Slamin mengungkapkan, pelaku telah bekerja selama 8 tahun sebagai staf Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB).
"Sudah bekerja 8 tahun, dia memang bekerja di bagian operasional komputer fakultas, tetapi bukan bagian jabatan vital," ujarnya, Sabtu (3/5/2025).
Menurutnya, pelaku telah memasang remote akses di atas lemari sejak Oktober 2024, sebelum pelaksanaan UTBK SNBT di kampus ini berlangsung.
"Dia hanya meletakkan alat itu, agar bisa diakses oleh pihak eksternal. Alat itu yang digunakan untuk menghubungkan dengan komputer peserta UTBK," kata Prof Slamin.
Namun, Prof Slamin enggan mengungkapkan identitas pegawai honorer tersebut. Dia berdalih hal itu akan dipublikasikan oleh panitia pusat SNBT penerimaan mahasiswa baru.
"Biarlah itu disampaikan oleh pihak yang berwenang. Karena saya kapasitasnya bukan penyidik," ulasnya.
Baca juga: Umat Hindu Tengger Rayakan Hari Raya Kuningan, Tanda Berpulangnya Dewa-Dewi ke Surga
Mengingat, kata dia, Universitas Jember masih memerlukan keterangan dari honorer ini, karena dikhawatirkan yang bersangkutan terafiliasi dengan sindikat joki SNBT nasional.
"Karena beberapa kali kami tanyai, yang bersangkutan bilang tidak tahu. Dia hanya bilang ditugasi pasang alat dan dijanjikan uang banyak," kata Prof Slamin.
Sementara itu, Koordinator TIK Pusat UTBK SNBT Universitas Jember Prof Bayu Taruna, mengaku kesulitan saat mendeteksi keberadaan server yang dipasang oleh pegawai honorer tersebut.
"Saat itu di hari pertama SNBT, IP address ganti-ganti terus. Tetapi setelah kami amati, pot komputernya sama. Akhirnya kami terus melacak," ungkapnya.
Ketika Panitia SNBT Universitas Jember melakukan pelacakan. Kata dia, mendadak komputer milik pegawai tersebut mati saat Pukul 16.00 WIB.
"Sehingga kami tidak bisa melacak sumbernya, setelah itu kami langsung ganti semua komputer di Lab FEB, sebagai langkah antisipasi," ulasnya.
Berlanjut pada hari ke-2 SNBT Universitas Jember, Bayu meminta izin kepada Dekan FEB, untuk melakukan operasi tangkap tangan dugaan kecurangan seleksi penerimaan mahasiswa baru.
"Melacak komputer mana, yang meremote itu. Kami minta semua staf keluar ruangan semua dan memeriksa semua komputer di gedung itu," imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.