TNI Kawal Penjualan Gabah, Pastikan Petani Tak Dirugikan Harga Pasar
Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pamekasan – Mencegah kerugian di pihak petani akibat permainan harga gabah oleh tengkulak, Kodim 0826 Pamekasan mengambil peran aktif dalam mengawal proses penjualan gabah kering hasil panen. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga stabilitas harga sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
Belakangan muncul praktik manipulasi harga oleh pedagang atau tengkulak menjadi keluhan serius di berbagai daerah.
Petani sering kali terpaksa menjual gabah dengan harga di bawah standar yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 6.500 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP). Di beberapa wilayah, harga jual bahkan masih ditemukan di bawah ambang batas tersebut.
Baca juga: Sapi Simental Seberat 800 Kiligram di Lumajang Dibeli Presiden Prabowo untuk Kurban
Babinsa Desa Tentenan Timur, Sertu Moh. Saleh, melakukan pendampingan langsung terhadap proses penjualan gabah petani di wilayahnya. Kali ini, ia mendampingi penjualan gabah milik Adi, anggota Kelompok Tani (Poktan) Sumber Mulyo, Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan.
Gabah sebanyak 2.586 kilogram hasil panen Adi dijual ke Perum Bulog Kabupaten Pamekasan dengan harga Rp 6.500 per kilogram—sesuai dengan harga acuan pemerintah.
“Babinsa hadir untuk mendampingi para petani mulai dari proses tanam hingga penjualan, sebagai bentuk nyata komitmen TNI dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Saleh, Senin (26/5/2025).
Baca juga: Kejar-kejaran Mobil di Bundaran Waru Ternyata Pelaku Tabrak Lari, Polisi Ungkap Kronologi Lengkapnya
Proses pendampingan ini juga melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Larangan. Tujuannya adalah memastikan seluruh tahapan transaksi berjalan lancar, transparan, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Menurut Sertu Saleh, kehadiran Babinsa dalam proses ini bukan semata untuk membantu secara teknis, tapi juga memberi rasa aman dan kepercayaan bagi petani agar tidak merasa dirugikan.
“Dengan sinergi antara TNI, penyuluh pertanian, dan Bulog, kami ingin petani merasa terlindungi dan termotivasi untuk terus meningkatkan produksi pertanian,” tambahnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(Kuswanto Ferdian/TribunJatimTimur.com)
Polisi Tangkap Penadah Motor Curian di Jember, Jual Rp 1 Juta hingga Rp 3 Juta |
![]() |
---|
Ratusan Driver Ojol di Banyuwangi Nyalakan Lilin dan Tabur Bunga untuk Affan di Mapolresta |
![]() |
---|
Polres Bondowoso Gelar Salat Gaib untuk Ojol Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Ribuan Driver Ojol di Jember Gelar Aksi Solidaritas untuk Affan Kurniawan di Depan Polres Jember |
![]() |
---|
Unitri Angkat Desa Tulungrejo Batu ke Panggung Internasional Lewat ACLA dan AAC 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.