Berita Banyuwangi

Wisatawan China Gemari TWA Kawah Ijen, Pemandu Wisata di Banyuwangi Asah Skill Bahasa Mandarin

Pemandu wisata di Kabupaten Banyuwangi mengasah skill kemampuan berbahaya Mandarin, seiring making banyaknya kedatangan wisatawan Tiongkok

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Disparbud Banyuwangi
BELAJAR MANDARIN - Para pemandu wisata belajar Bahasa Mandarin di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka belajar bahasa Mandarin agar lebih lancar berkomunikasi dengan tamu asal Tiongkok. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen sudah menjadi salah satu destinasi wisata favorit para wisatawan mancanegara. Salah satu yang kini mendominasi adalah wisatawan asal China.

Melihat tren tersebut, para pemandu wisata di Banyuwangi berupaya untuk mengingkatkan skil.

Salah satunya dengan mempelajari Bahasa Mandarin agar dapat berkomunikasi secara mudah dengan wisatawan.

Selama ini, para guide cukup kesulitan untuk berkomunikasi dengan turis asal Tiongkok. Alasannya, turis asal Negeri Tirai Bambu itu sebagian besar tak fasih berbahasa Inggris.

Sementara para guide umumnya hanya bisa berkomunikasi dengan Bahasa Inggris saat berhubungan dengan tamu asing.

Setidaknya, delapan pemandu wisata yang biasa mengantar tamu ke TWA Kawah Ijen belajar Bahasa Mandarin di Dusun Tanah Los, Desa Tamansari, kecamatan Licin, Kabupaten Banywuangi, Jawa Timur.

Dengan modal mandiri, mereka mengundang mentor untuk mendalami kemampuan berbahasa itu.

Sigit, salah satu pemandu wisata yang belajar Bahasa Mandarin, mengatakan, ada banyak manfaat yang akan didapat dengan menguasai Bahasa Mandarin.

“Wisatawan ke Kawah Ijen saat ini kebanyakan dari China. Mereka sangat jarang yang bisa menggunakan Bahasa Inggris sehingga membuat saya dan teman-teman berinisiatif untuk mengikuti pelatihan Bahasa Mandarin. Kami berharap semoga teman-teman bisa meningkatkan kemampuan Bahasa Mandarinnya dengan baik,” kata Sigit, Rabu (11/6/2025).

Baca juga: Rumah di Bomo Banyuwangi Habis Terbakar saat Ditinggal Pergi Pemilik

Pelatihan tersebut dimentori oleh Sulistiyani. Ia merupakan seorang mentor Bahasa Mandarin yang tinggal di Banyuwangi Kota.

Setiap pelatihan digelar, ia menempuh perjalanan puluhan kilometer untuk mengajari para guide bahasa Mandirin.

Sulistiyani mengaku senang membantu para pemandu wisata berniat untuk mengatasi kendala komunikasi dengan wisatawan China.

“Sudah dua minggu ini saya mengisi kelas Bahasa Mandarin. Mereka sudah sangat lancar, tinggal memperbaiki beberapa kata yang hampir sama bunyinya," katanya.

Menurut dia, para guide harus didukung saat mereka ingin meningkatkan skill. Sebagai pemandu wisata, skil komunikasi merupakan modal utama bagi mereka untuk bekerja.

"Ini karena ada beberapa kali masalah terkait komunikasi dengan turis China yang tidak bisa Bahasa Inggris. Karena turis China semakin banyak datang ke Kawah Ijen, para guide lokal perlu lebih mendalami Mandarin,” ujar Sulistiyani.

Dengan adanya pelatihan ini, para pemandu wisata di TWA Kawah Ijen berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada tamu. Sehingga para tamu asing lebih nyaman dan puas saat berwisata ke Kawah Ijen

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved