Yadnya Kasada 2025

Resepsi Yadnya Kasada di Tosari Pasuruan, Tradisi Suku Tengger yang Perkuat Pariwisata Budaya Bromo

Yadnya Kasada merupakan tradisi tahunan masyarakat Tengger yang dilangsungkan setiap bulan Kasada, bulan ke-12 dalam kalender Tengger. 

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
Humas Pemkab Pasuruan
PANGGUNG BUDAYA: Resepsi Yadnya Kasada 2025, digelar di Pendopo Agung Wonokitri di Kecamatan Tosari, Selasa malam (10/6/2025). Yadnya Kasada merupakan tradisi tahunan masyarakat Tengger yang dilangsungkan setiap bulan Kasada, bulan ke-12 dalam kalender Tengger. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan – Resepsi Yadnya Kasada 2025, digelar di Pendopo Agung Wonokitri di Kecamatan Tosari, Selasa malam (10/6/2025). Tidak hanya menghadirkan suasana spiritual yang khidmat, tetapi juga semarak dengan nuansa budaya Yadnya Kasada sebagai warisan tak ternilai milik Suku Tengger.

Yadnya Kasada merupakan tradisi tahunan masyarakat Tengger yang dilangsungkan setiap bulan Kasada, bulan ke-12 dalam kalender Tengger. 

Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada Sang Hyang Widhi dan para leluhur, yang diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi.

“Ini adalah warisan budaya nenek moyang kami. Kami berharap adat istiadat ini tetap lestari sampai kapan pun,” ungkap Agus Setiya Wardhana, salah satu tokoh masyarakat Tengger. 

Baca juga: Tragedi di Jember, Ketua RW Tewas Ditebas Anak Kandung

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, atas dukungan penuh terhadap perayaan tahun ini. “Terima kasih kepada Mas Bupati Rusdi yang sudah mensupport Yadnya Kasada kali ini karena dilaksanakan sangat meriah di Pendopo,” katanya.

Resepsi dimeriahkan dengan beragam pertunjukan seni budaya, mulai dari Tari Nusantara dan Tari Baleganjor hingga penampilan musik dari Max Music bersama sejumlah artis ternama Jawa Timur. Masyarakat yang hadir dari berbagai penjuru daerah menyambut hangat rangkaian pertunjukan yang menambah kekayaan nuansa budaya malam itu.

Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, menegaskan budaya Suku Tengger bukan hanya aset kultural, tetapi juga pilar penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di wilayah Bromo dan sekitarnya.

Baca juga: Persija Gigit Jari? PSIM Yogyakarta Buat Tikungan Tajam, 1 Incaran Utama Macan Kemayoran Dibajak

“Budaya Tengger adalah kekayaan tak ternilai. Saya mengajak masyarakat untuk aktif menjaga kelestarian budaya dan lingkungan. Keindahan alam Bromo semakin lengkap dengan tradisi luhur Suku Tengger,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Agus Hari Wibawa, menyebut Resepsi Yadnya Kasada sebagai wahana spiritual sekaligus penguatan karakter masyarakat adat.

“Melalui rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur, kita bangun kedekatan dengan Tuhan dan alam. Ini bentuk penguatan nilai spiritual sekaligus promosi tradisi sakral Suku Tengger sebagai daya tarik wisata,” jelasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved