Gebrakan Bupati Pasuruan

Di Balik Pintu Kerja Bupati Mas Rusdi, Gebrakan dan Ikhtiar Panjang untuk Pasuruan

Ikuti hasil wawancara khusus Tribun Jatim Network dengan Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo, banyak hal dia sampaikan

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika
KERJA NYATA : Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo saat menerima kunjungan tim Tribunjatim Network. 

*Sekolah Rakyat dan Pendidikan Agama*

Di sektor pendidikan, ada lebih dari seribu ruang kelas rusak berat. Ia tak menunggu sempurna. Tahun ini, 300 ruang belajar diperbaiki dengan dana Rp40 miliar. Insentif bagi guru swasta, madrasah diniyah, MI, hingga pondok pesantren juga diperkuat. Beasiswa disiapkan, tak hanya untuk siswa berprestasi, tapi juga santri dan atlet Porprov peraih medali emas.

*Dari Layanan Kesehatan Hingga Ambulans Gratis*

Di bidang kesehatan, pendekatannya bersifat praktis. Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Pasuruan sudah mencapai 100 persen. Warga yang belum punya BPJS tetap bisa berobat gratis, baik di faskes pemerintah maupun swasta.

Hal-hal kecil tapi berdampak besar digratiskan: surat keterangan sehat, pemeriksaan calon pengantin, hingga layanan ambulans dan mobil jenazah milik pemerintah.

“Kalau bisa digratiskan, akan kami gratiskan,” katanya.

Ia juga menyiapkan langkah antisipatif terhadap DBD dan penyakit menular lain, dengan penanganan dini dan layanan yang dipercepat.

*Koperasi Merah Putih, Sekolah Rakyat, dan Beras Nol Gula*

Dukungan terhadap program nasional juga tampak nyata. 365 desa didorong membentuk Koperasi Merah Putih. Biaya pengurusan badan hukum ke notaris digratiskan, pemerintah siapkan Rp1 miliar. Pasuruan juga jadi yang pertama menggelar Sekolah Rakyat dengan rombongan belajar terbesar se-Jawa Timur.

Di sektor pangan, LPPNU mengembangkan inovasi beras rendah gula bahkan nol gula. Jika terbukti dari hasil lab, Mas Rusdi ingin rumah sakit bisa ambil langsung dari petani lokal. “Kalau benar nol gula, bisa jadi solusi baru bagi penderita diabetes,” katanya.

*Etos Baru: Prima dan Ramah*

Mas Rusdi tahu, kerja besar butuh tim kuat. Ia ingin ASN menjadi pelayan prima dan ramah. “Waktunya kita berlari. Harus prima, harus ramah,” tegasnya.

Banyak tantangan, dari keterbatasan anggaran hingga luas wilayah. Tapi ia percaya, jika kemauan ada, solusi akan ditemukan. “Program yang tak menyentuh masyarakat akan kami alihkan,” jelasnya.

*CSR Disederhanakan, Demi Masyarakat*

Satu lagi langkah berani adalah revisi Perda CSR. Ia ingin penyaluran tanggung jawab sosial perusahaan lebih mudah dan tepat sasaran. Meski sempat menuai kritik, ia tetap pada jalurnya. “CSR itu hak warga. Jangan dibuat rumit,” ujarnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved