Hari Bhayangkara

Kisah Ipda Ahmad, Polisi yang Kehilangan Kaki dan Penglihatan Akibat Bom Gereja Santa Maria

Ia menjadi korban bom bunuh diri saat bertugas mengamankan kegiatan ibadah jemaat Katolik di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Toni Hermawan
SEMANGAT: Ipda Ahmad Nurhadi ditemui di kediamannya di Semampir AWS menunjukkan hobinya gemar melatih otot tangan dengan dumbbell. Tujuh tahun silam, ia menjadi korban bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya – Bagi Ipda Ahmad Nurhadi, menjadi polisi bukan sekadar profesi. Ini adalah pengabdian yang dijalani sepenuh hati, bahkan saat tubuh dan penglihatannya tak lagi utuh akibat tragedi bom bunuh diri yang mengguncang Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, 13 Mei 2018 silam.

Saat itu, sekitar pukul 07.00 pagi, Ipda Ahmad tengah menjalankan tugas sebagai anggota Sabhara Polsek Gubeng. Ia bertugas mengamankan kegiatan ibadah jemaat Katolik di gereja yang berlokasi di Jalan Ngagel Madya. Pagi itu berjalan seperti biasa, hingga dua remaja laki-laki datang berboncengan dengan sepeda motor. Mereka berhenti sekitar 250 meter dari lokasi Ahmad berjaga. Dalam hitungan detik, ledakan keras mengguncang area tersebut.

“Suara ledakan tidak terdengar oleh saya. Tiba-tiba saya pingsan,” kenang Ahmad. 

Baca juga: Sempat Umbar Kode Bakal Merapat ke Persija, Winger Brasil Justru Gabung Klub Liga Korea

“Saat terbangun, semuanya gelap. Tubuh saya terkapar di aspal, dan rasa panas menyengat dari kaki kiri hingga ke badan,” tambahnya.

Ahmad menjadi salah satu korban dari aksi teror itu. Serpihan bom menghantam retina matanya, membuat penglihatannya hilang secara permanen. Kaki kirinya pun mengalami luka parah akibat ledakan, dan tak bisa pulih seperti sediakala.

Yang lebih memilukan, hanya sepuluh menit sebelum ledakan, Ahmad sempat berfoto bersama Bayu, seorang pemuda gereja, dan seorang satpam. “Kami semua jadi korban. Bayu meninggal dunia,” katanya lirih.

Baca juga: Kepastian Persib Bandung Tak Datangkan Pengganti Mateo Kocijan, Alfeandra Dewangga Fix Starter?

Pasca kejadian, kehidupan Ahmad berubah drastis. Ia kini menjalani status sebagai anggota Polri dengan cuti sakit jangka panjang. Namun, semangatnya untuk tetap aktif tidak pernah padam. Ia masih rutin berolahraga dengan menggunakan dumbbell di rumah.

“Belum lama ini, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, datang dan memberikan saya dumbbell,” ungkapnya sambil tersenyum. “Saya tetap olahraga, walau kondisi tubuh tidak seperti dulu.”

Selama bertugas di kepolisian, Ahmad dikenal aktif di berbagai unit, mulai dari Reserse Kriminal (Reskrim) hingga Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Ia telah menangani banyak kasus, dari pencurian kendaraan bermotor, penjambretan, hingga penipuan. Rasa rindunya terhadap dunia patroli dan berinteraksi langsung dengan masyarakat masih terasa kuat.

Baca juga: Sosok Bripda Alfian, Polisi Muda Lumajang yang Rutin Jadi Imam dan Khatib Salat Jumat

Namun, di tengah keterbatasan fisik, Ahmad tetap bersyukur. Ia mengaku tidak pernah menyesal memilih jalan hidup sebagai anggota Korps Bhayangkara. Bahkan, perhatian dari institusi kepolisian tetap mengalir, termasuk upaya pengobatan mata hingga ke Singapura dan tetap mempertahankannya sebagai anggota aktif di Polsek Gubeng.

Yang membuat hatinya paling bahagia adalah keberhasilan putrinya mengikuti jejaknya menjadi anggota Polri.Dalam momentum Hari Bhayangkara ke-79, Ipda Ahmad menyampaikan harapannya agar Polri semakin dicintai masyarakat. 

Ia juga mengingatkan rekan-rekannya, baik yang bertugas di lapangan maupun di markas, untuk tetap waspada dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat.

“Walaupun keadaan saya seperti ini bukan karena penyakit, tetapi karena terkena serangan bom bunuh diri saat sedang bertugas menjaga umat beragama beribadah. Itu yang membuat saya tetap kuat,” tegasnya.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved