Penutupan Jalur Gumitir

Komisi B DPRD Jember Minta BBPJN Longgarkan Truk BBM Melintas Jalur Gumitir

Komisi B DPRD Jember meminta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional memberikan keluasan bagi truk BBM melintas Jalur Gumitir

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
DAMPAK PENUTUPAN JALAN: Candra Ary Fianto, Ketua Komisi B DPRD Jember, Jawa Timur, Jumat (25/7/2025). Dia meminta truk BBM diberi izin khusus untuk bisa melintasi jalur Gumitir. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Komisi B DPRD Jember meminta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) memberikan keluasan bagi truk BBM melintas Jalur Gumitir.

Karena di hari pertama penutupan Jalur Gumitir Jember kemarin, mengakibatkan kemacetan panjang di wilayah Jalur Pantai Utara (Pantura).

Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto menilai bila kondisi ini dibiarkan selama dua bulan, dikhawatirkan hal tersebut memicu kelangkaan BBM di Bumi Pandalungan.

"Maka satu-satunya cara adalah memberikan kelonggaran bagi Truk BBM melintas di Jalur Gumitir. Tentunya hal ini harus disetujui BBPJN," ujarnya, Jumat (25/7/2025).

Menurutnya, depo BBM di Banyuwangi selama ini membawahi wilayah Sekar Kijang, mulai Jember, Lumajang, Bondowoso dan Situbondo.

"Jalur Gumitir merupakan jalur utama pengiriman BBM dari Banyuwangi di Jember. Selain itu pengiriman bisa dilakukan lewat Lumajang," ulas Candra. 

Baca juga: Penutupan Jalur Gumitir, Bupati Ipuk Upayakan Penambahan Kereta dan Penerbangan

Namun faktanya di hari pertama  penutupan jalur Gumitir, katanya, mengakibatkan penumpukan kendaraan dari Baluran Situbondo hingga Ketapang Banyuwangi.

"Kondisi ini jelas menghambat pengiriman BBM di Jember lewat jalur Lumajang. Otomatis ongkos pengiriman juga naik tiga kali lipat, selain jarak tempuh jauh, juga truknya terjebak macet," imbuh Candra lagi.

Mengingat di Jember ada sekitar 40 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kalau terjadi keterlambatan pengiriman hal itu akan berdampak terhadap ekonomi masyarakat.

"Sebab masing-masing SPBU butuh 20 ribu hingga 30 ribu liter per hari. Kalau sampai telat, pasti masyarakat bingung cari BBM," ucap Candra 

Namun Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini mengaku belum mendapatkan data dari Pertamina, mengenai keterlambatan pengiriman BBM pada awal penutupan jalur Gumitir.

"Kami koordinasi dan diskusi bersama Pertamina mengenai solusi apa yang nanti akan dilakukan, serta antisipasi jika BBPJN tidak memberikan ijin," urai Candra.

Sebatas informasi, penutupan jalur Gumitir Jember dilakukan mulai 24 Juli-24 September 2025, karena ada perbaikan jalan di kilometer 233+500 atau tikungan Mbah Singo.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved