Berita Pasuruan

Siswa SD di Pasuruan Tewas Usai Diduga Dianiaya Tetangganya

Polisi telah mengamankan pelaku yang ditangkap oleh warga tak lama setelah kejadian. Tersangka merupakan tetangga korban.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Galih Lintartika
TEGA: Polisi saat melakukan olah tkp di lokasi kejadian penganiayaan yang membuat siswa SD berusia 7 tahun meregang nyawa. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan -
Seorang bocah laki-laki berusia tujuh tahun di Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, meninggal dunia usai diduga menjadi korban penganiayaan pada Sabtu (9/8/2025) siang.

Polisi telah menangkap pelaku yang ditangkap warga tak lama setelah kejadian. Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko menjelaskan, peristiwa terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.

Saat itu korban, MHM (7), sedang bermain di halaman depan rumahnya.  Tiba-tiba, terduga pelaku Moh Afandi mendatangi korban sambil membawa sebuah pecuk, alat dari besi dengan gagang kayu dan langsung memukul ke arah kepala korban.

Baca juga: Usai Rekrut 2 Penyerang Baru, Arsenal Perpanjang Kontrak Incaran Chelsea, The Blues Gigit Jari?

“Korban mengalami luka robek di kepala dan jatuh tersungkur. Warga yang mengetahui langsung mengamankan pelaku dan membawa korban ke RSUD Bangil menggunakan ambulans desa,” ujar Iptu Joko.

Sesampainya di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.  Polisi yang menerima laporan segera mendatangi lokasi kejadian, memasang garis polisi, dan mengamankan barang bukti berupa satu pecuk besi bergagang kayu dan sepasang sepatu.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, ditemukan gumpalan darah di lantai depan rumah korban. Berdasarkan keterangan saksi, pelaku diamankan di lokasi tak lama setelah kejadian, sebelum kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Persija Yakin Rekrut Bintang Serie A? Catatannya Meragukan, Lebih Baik Gaet Bomber dari Liga Jepang

Polres Pasuruan saat ini masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap terduga pelaku dan para saksi untuk mengungkap motif di balik aksi kekerasan tersebut.

“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian,” tegasnya.

Sementara itu, situasi di lokasi kejadian sempat memanas. Keluarga korban yang tidak terima atas kejadian ini langsung berusaha menyerang rumah pelaku.

Mereka ingin membalas apa yang sudah dilakukan pelaku. Sejumlah aparat kepolisian dan TNI langsung diterjunkan untuk meredam situasi yang sempat memanas tersebut. 

(TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved