JAWARA DPRD Pasuruan

Dewan Dorong Revisi Perda Narkoba dan Pembangunan Panti Rehabilitasi di Pasuruan

Dewan Dorong Revisi Perda Narkoba dan Pembangunan Panti Rehabilitasi di Kabupaten Pasuruan

Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com dan Harian Surya
KOLABORASI - Rendy Nicko Ramandha, Content Manager Tribun Jatim Timur dan Tribun Mataraman (kiri) saat berdiskusi dengan Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Samsul Hidayat (tengah) dan Kepala BNN Kabupaten Pasuruan Masduki untuk mencari solusi atas penanganan kasus narkoba yang efektif di Kabupaten Pasuruan. 

“Saya punya cita - cita atau keinginan, ada satu agen pemulihan di satu desa. Jika terlaksana, kami punya 365 agen pemulihan di semua desa atau kelurahan di Kabupaten Pasuruan. Ini akan membantu optimalisasi perang melawan narkoba,” paparnya.

Masduki menyebut, perang terhadap Narkoba itu menjadi salah ikhtiar ibadah tim BNN. Maka, dia ingin konsentrasi untuk bagaimana menyelamatkan generasi penerus bangsa khususnya anak - anak muda Kabupaten Pasuruan bebas dari narkoba untuk menuju Indonesia Emas 2045. 

“Kalau kita sebenarnya mencari akar masalahnya narkotika, adalah ketahanan keluarga. Maka, sering kami sampaikan melawan narkoba itu salah satu kunci keberhasilannya adalah keluarganya kuat, kekuarganya baik - baik saja. Keluarga punya pengaruh penting,” jelasnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya punya program dukungan keluarga. Bagaimana, keluarga ini yang nantinya akan memegang kunci agar penyintas narkoba ini bisa kembali menjadi baik - baik saja. Keluarga harus berbenah secara sukarela untuk kebaikan bersama.

“Dukungan dan support Pemda selama ini sangat luar biasa,karena fungsi pencegahan dan penanganan itu ada dalam kolaborasi. Tanpa ada dukungan pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat, program ini tidak akan mungkin berjalan lancar,” tuturnya.

Masduki menyebut, dulu Inggris susah menang dari Cina, karena diberi candu dan dikenal sebagai perang candu. Hongkong baru saja terbebas dari perang candu. Candu itu bisa menjajah suatu negara. Dan Indonesia jangan sampai dijajah dengan candu narkoba.

“Tapi, saya yakin masyarakat Indonesia tidak ingin wilayahnya dirusak dengan narkoba. Pasuruan dikenal dengan wilayah santri, mari bareng-bareng bersama menanggulangi bahaya narkotika di Kabupaten Pasuruan. Insyallah ikhtiar ini bisa dilakukan,” tutupnya.

(Galih Lintartika/TribunJatimTimur.com/*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved