Berita Jember

Musim Penghujan, Puluhan Sapi di Kabupaten Jember Terjangkit Penyakit Kuku dan Mulut

Penulis: Imam Nawawi
Editor: Sri Wahyunik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas lakukan vaksinasi PMK terhadap sapi di Kabupaten Jember 2023

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER - Puluhan sapi di Desa Sidodadi Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember, Jawa Timur terjangkit penyakit kuku dan mulut.

Penyakit yang menimpa puluhan ternak di kawasan Jember selatan tersebut, terjadi sejak memasuki musim penghujan akhir-akhir ini.

Alif Rifki, Dokter Hewan Puskesmas Tempurejo mengungkapkan, kejadian tersebut bermula, adanya sapi milik peternak di Dusun Mandiku, Desa Sidodadi, sakit selama dua hari, kemudian mati.

"Ketika mati, ternak tersebut langsung dikubur. Setelah beberapa hari pasca kejadian itu. Ternyata ternak milik tetangganya tertular dengan penyakit yang sama," ujarnya, Selasa (17/12/2024).

Menurutnya, ada 50 ekor lebih sapi milik peternak desa setempat terjangkit penyakit kuku dan mulut, bahkan 25 ternak di antaranya mati.

Setelah dicek oleh petugas kesehatan hewan, kata dia, gejala penyakit itu bermula sapi ini tidak mau makan dan mulutnya mengeluarkan alir liur berlebihan.

Baca juga: Pererat Tali Silaturahmi dan Beri Motivasi, Pemkot Pasuruan Gelar Hari Disabilitas Internasional 

"Mengeluarkan busa di mulut dan hidung. Kemudian di telapak kakinya ada bercak warna putih. Seperti gejala PMK dan mulutnya seperti terkena sariawan," ulas Alif.

Sapi yang mati ketika terjangkit penyakit itu, kata Alif, rata-rata peternaknya kurang telaten merawat ternaknya, serta tidak memperhatikan kebersihan kandang.

"Kalau peternaknya telaten dan mau menyuapi sapinya, jangan sampai tidak mau makan. Insyallah dua hingga tiga hari sudah enakkan sapinya," ucapnya.

Dibandingkan kasus PMK 2022, Alif mengungkapkan tingkat keganasan penyakit ini lebih tinggi sekarang bahkan risiko kematiannya sangat besar.

"Kayaknya virusnya sudah bermutasi. Cuma tingkat penularannya lebih rendah ketimbang yang dulu. Hanya saja tingkat kematiannya lebih tinggi tahun ini, ketimbang yang dahulu," tuturnya.

Lebih lanjut, Alif mengungkapkan rata-rata sapi yang terpapar penyakit mulut dan kuku ini sebelumnya belum menerima suntikan vaksin. Sebab ternak ini tergolong baru.

"Sapi anakan, yang baru menjadi dara dan pejantan dan baru berumur 1 tahun hingga 1,5 tahun kebanyakan itu. Kalau yang sudah ter-vaksin, insyallah aman," imbuhnya.

Petugas kesehatan hewan di kawasan Kecamatan Tempurejo, saat ini hanya bisa memberikan edukasi kepada peternak agar melakukan langkah antisipasi.

"Dengan menjaga kebersihan kandang, mengatur pola makan sapi. Dan kalau sapinya ada gejala PMK untuk segera memanggil petugas kesehatan hewan setempat agar segera mendapatkan penanganan," imbuh Alif.

Sementara di Kecamatan Ambulu, Jember, dikabarkan terdapat enam sapi yang dilaporkan terpapar penyakit kuku dan mulut. Rata-rata ternak ini juga belum menerima vaksin.

"Empat sapi di Desa Sumberejo, dan dua sapi di Desa Pontang. Rata-rata dipelihara oleh peternak-peternak baru," kata Rencong Dwi Putra, dokter hewan Puskesmas Ambulu.

Baca juga: Wamen Dikti RI Lepas Pengiriman 8 Ton Beras Organik Bondowoso ke Sidoarjo dan Kalimantan

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, munculnya penyakit kuku dan mulut terhadap sapi tersebut dipicu faktor perubahan iklim dan cuaca.

"Seperti kita ketahui, akhir-akhir ini hujan terjadi terus menerus di Jember hingga terjadi genangan. Ditambah lagi kebersihan kandang yang kurang maksimal, khususnya tempat pembuangan limbah kotoran sapi," tanggapnya.

Candra mengaku bersama Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember, masih mendalami jenis penyakit kuku dan mulut yang menyerang sapi tersebut.

"Guna mencari solusi atas kasus ini. Supaya masyarakat tenang dan ternaknya tetap sehat. Agar pasokan daging menjelang Natal dan tahun baru tetap terjaga," ucap Legislator Fraksi PDIP ini.

 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)