Berita Bondowoso
Wamen Dikti RI Lepas Pengiriman 8 Ton Beras Organik Bondowoso ke Sidoarjo dan Kalimantan
Wamen Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melepas keberangkatan pengiriman 8 ton beras organik produksi Gapoktan di Bondowoso
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof Fauzan melepas keberangkatan pengiriman 8 ton beras organik produksi Gapoktan Al Barokah, Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Bondowoso ke Sidoarjo, dan Kalimantan. Pelepasan dilakukan di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Bondowoso pada Selasa (17/12/2024).
Sebelum pelepasan, Wamen Dikti melakukan panen raya padi organik seluas 2 hektar di desa Lombok Kulon. Untuk diketahui pengembangan pertanian padi organik di Desa Lombok Kulon, menjadi salah satu pendampingan dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Bank Indonesia, melalui penelitian teknologi, dan sains pertanian.
Dalam sambutannya, Fauzan mengatakan, ini adalah contoh baik dan konkret dari desain pendidikan tinggi Indonesia. Karena itulah, pihaknya berharap industri ini tak berhenti hanya di sini.
Namun, juga mendorong anak-anak di desa ini untuk meningkatkan pendidikan sesuai dengan yang dibutuhkan daerah. Karena, anak-anak adalah pilar penggerak pembangunan di desa ini. Sebagaimana diterangkan Presiden RI Prabowo Subianto bahwa bagaimana bisa memajukan Indonesia jika tak dimulai dari desa.
Melihat Desa Lombok Kulon ini sendiri, disebutnya, memiliki dasar yang sudah kuat. Untuk itu, diharapkan ke depan tak hanya ketersedian pangan melalui pertanian organik ini. Namun, mempersiapkan SDM yang berkualitas itu adalah hal penting.
"Pendidikan yang lebih tinggi itu penting. Karena kita ingin ada anak-anak unggul lahir dari sini," terangnya.
Baca juga: Bea Cukai Bakal Musnahkan Temuan 7.199 Rokok Ilegal di Lumajang
Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, menjelaskan, luas lahan pertanian organik di Bondowoso sudah mencapai ratusan hektar. Dan secara terperinci tersebar di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari seluas 105 hektar, Desa Sulek Kecamatan Tlogosari seluas 100 hektar, dan 20 hektar baru proses koversi di Desa Gadingsari, Kecamatan Binakal.
Ke depan, pihaknya melalui instansi terkait berkomitmen untuk terus meningkatkan beras organik. "Kami siap mendukung ketahanan pangan nasional yang kini menjadi program Presiden RI, Prabowo Subianto," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mulyono, Kepala Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari saat ini, dulunya di Tahun 2008 merupakan Ketua Gabungan Kelompok Tani Al Barokah di desa tersebut yang ikut menginisiasi pertanian organik.
Ia mengaku lahirnya pertanian organik ini merupakan buah dari kesulitan petani mendapatkan pupuk di Tahun 2008. Mereka kemudian berinovasi memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk. Kala itu, dirinya didukung oleh Dinas Pertanian (tahun 2008,red) Bank Indonesia, dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Baca juga: Rokok dan Minuman Keras Ilegal Senilai Rp 1,5 Miliar Dimusnahkan di Banyuwangi
Saat ini, sudah ada 5 poktan,dan 412 petani di wilayahnya yang menerapkan pertanian organik di lahan seluas 105 hektar. Sementara itu, beras organik produk Gapoktan Al Barokah ini kerap menerima pesanan di beberapa wilayah di Indonesia.
Di lain sisi, beras organik ini juga telah masuk di minimarket modern. Untuk ekspor sendiri, sebenarnya di tahun 2018 beras organik Bondowoso telah mengantongi sertifikat dari lembaga sertifikasi Control Union Certification, Belanda. Ini menjadi pintu masuk ekspor.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur
Ikuti saluran whatsapp, klik : Tribun Jatim Timur
(TribunJatimTimur.com)
Beras organik
Desa Lombok Kulon
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi
Fauzan
Wonosari
Bondowoso
TribunJatimTimur.com
| Lapas Bondowoso Panen Sawi Hidroponik, Hasilkan 45 Kg untuk Program MBG |
|
|---|
| Jumlah Penerima Bantuan Jatim Puspa di Bondowoso Naik, Kini Capai 5 Desa |
|
|---|
| Banyak Dibuang karena Dianggap Beracun, Warga Bondowoso Ubah Buah Maja jadi Minuman Herbal |
|
|---|
| Terancam Silpa, 14 Desa di Bondowoso Belum Cairkan Dana Desa Tahap 2 |
|
|---|
| Di Tengah Hujan Deras, Damkar Bondowoso Evakuasi Lansia yang Tercebur ke Dalam Sumur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/Pelepasan-pengiriman-beras-organik-Bondowoso.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.