Koperasi Merah Putih

KMP Tukang Kayu Banyuwangi Kembangkan Merek Kolektif dan Perluas Jaringan Mitra

“Barang-barang kami jual dengan harga big grosir,” kata Imam Maskun, Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih Tukang Kayu, Rabu (5/11/2025).

|
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Aflahul Abidin
KMP – Ketua KKMP Tukang Kayu, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi Imam Maskun menunjukkan produk buatan anggota koperasi yang dijual di gerai, Rabu (5/11/2025). KKMP Tukang Kayu merupakan salah satu KMP terbaik di Banyuwangi. 

 

Ringkasan Berita:
  • KKMP Tukang Kayu Banyuwangi membentuk merek kolektif “Tukang Kayu” bagi produk anggota.
  • Koperasi ini memiliki 500 anggota aktif dan 1.000 calon anggota.
  • Menjalin kerja sama dengan berbagai mitra, termasuk perbankan dan Bulog.
  • Jadi salah satu koperasi merah putih dengan sistem manajemen profesional dan gerai modern.
 

 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi – Gerai di Jalan Kepiting Nomor 47, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi itu telah dipenuhi barang-barang dagangan. Ada sembako, keperluan rumah tangga, makanan ringan, dan puluhan jenis lainnya.

Lebel harga yang tertera di masing-masing produk juga relatif murah jika dibandingkan dengan gerai modern berjejaring. Meskipun, pengelolaan dan penataannya relatif mirip.

Gerai tersebut merupakan salah satu unit usaha yang dijalankan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Tukang Kayu. Selain gerai, koperasi tersebut juga sudah siap dengan beberapa unit usaha lain, seperti simpan-pinjam, hingga percetakan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Lagi! Ribuan Pohon Kopi PTPN di Ijen Bondowoso Dirusak Orang Tak Dikenal

“Barang-barang kami jual dengan harga big grosir,” kata Imam Maskun, Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih Tukang Kayu, Rabu (5/11/2025).

KKMP Tukang Kayu merupakan salah satu koperasi merah putih dengan persiapan paling matang di Banyuwangi. Bahkan termasuk satu dari tak banyak di Jawa Timur. KKMP Tukang Kayu, kata Imam, memiliki sekitar 500 anggota.

“Juga ada sekitar seribu calon anggota yang masuk daftar tunggu,” tambah Imam.

Sejak dibentuk pada akhir Juli 2025, KKMP Tukang Kayu telah memiliki beberapa program unggulan. Salah satunya, koperasi tersebut telah membuat kolektif merek dagang yang telah terdaftar di Kementerian Hukum.

Merek dagang “Tukang Kayu” itu bisa dipakai oleh anggota koperasi untuk produk yang mereka buat. Produk bisa dijual di gerai koperasi dengan beberapa syarat. Salah satunya, harus memiliki kemasan yang modern dan menarik.

Saat ini, merek tersebut telah dipakai untuk setidaknya tiga produk, yakni camilan, gula kemasan, dan kopi. Imam menyebut, ada beberapa produk lain sedang disiapkan untuk nantinya dijual di gerai tersebut.

“Kami juga menyiapkan sistem tata kelola dan manajemen yang profesional, dengan melibatkan para praktisi dan ahli di bidangnya. Agar potensi yang ada di kelurahan dapat dikelola secara optimal,” ujarnya.

Selain itu, KKMP Tukang Kayu juga aktif menjalin kerja sama untuk keberlangsungan usaha. Terhitung tiga bulan sejak terbentuk, koperasi itu telah bekerja sama dengan sekitar sepuluh mitra.

Baca juga: Baru Kehilangan Kedua Orang Tuanya, Ibu di Jember Justru Dibunuh Anak Kandung Sendiri

Beberapa mitra merupakan perbankkan pelat merah. Bank-bank tersebut bekerja sama untuk menyediakan sistem pembayaran dan memberi diskon-diskon bagi pelanggan yang bertransaksi menggunakan perbankkan masing-masing.

Ada juga kerja sama dengan mitra yang berasal dari badan atau perusahaan milik pemerintah dan swasata. Mereka menyuplai barang dan produk dengan harga terjangkau.

“Misalnya dengan Bulog, kami disuplai untuk menjual beras dan minyak dari mereka,” ungkap Imam.

Menurut Imam, usaha yang dijalankan KKMP Tukang Kayu berjalan dengan modal yang berasal dari para anggota. Proses pengajuan pinjaman khusus KMP dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) masih berjalan.

Ia berharap, KKMP Tukang Kayu akan menjadi induk dari potensi ekonomi kelurahan. Sehingga, koperasi itu bisa menjadi pusat distribusi utama dari berbagai komoditas unggulan.

“Kami ingin koperasi ini menjadi pilot project nasional, contoh bagi koperasi-koperasi lain di Indonesia,” ungkapnya.

Sebagaian dari keinginan itu sebenarnya telah tercapai. Pengurus KKMP Tukang Kayu telah beberapa kali diminta oleh Kementerian Koperasi untuk berbagi pengalaman dengan koperasi-koperasi lain di wilayah IV.

Baca juga: Rating Skuad Juventus di Laga Liga Champions Lawan Sporting CP, Dusan Vlahovic Dapat Nilai Tinggi

“Wilayah IV meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam forum-forum tersebut, kami berbagi kisah sukses untuk memotivasi teman-teman dari KDKMP,” ungkap dia.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktaviantie menjelaskan, jumlah KMP yang telah terbentuk di Banyuwangi sebanyak 217.

“Semuanya merupakan Koperasi bentukan baru,” kata Nanin.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 54 KMP telah memiliki gerai. Beberapa di antaranya sudah bisa memproses pengajuan pinjaman ke perbankkan.

“Tim pendamping koperasi dari dinas dan juga kementerian selalu melakukan pendampingan kepada koperasi merah putih yang ada di Banyuwangi,” tutur Nanin. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved