Liputan Khusus Koperasi Meraih Putih

Pakai Modal Sendiri, 50 Hari Kerja Koperasi Merah Putih Badean Bondowoso Sudah Beromzet Rp 20 Juta

KMP Badean Bondowoso salah satu koperasi yang berhasil beroperasi di Bondowoso. Baru berjalan 50 hari kerja, omzetnya mencapai Rp 20 jutaan.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
KMP Badean
OPTIMISTIS: Koperasi Kelurahan Merah Putih di Kelurahan Badean, Kecamatan Bondowoso, Jawa Timur. Salah satu yang berhasil beroperasi di Bondowoso. Baru berjalan 50 hari kerja, omzetnya mencapai Rp 20 jutaan. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Bondowoso - Koperasi Merah Putih (KMP) Kelurahan Badean di Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur merupakan salah satu yang berhasil beroperasi di Bondowoso. Baru berjalan 50 hari kerja, omzetnya mencapai Rp 20 jutaan.

KMP Badean masih menggunakan modal dari simpanan anggota Rp 12,9 juta, karena pengajuan modal ke perbankan karena sedang proses. 

KMP Kelurahan Badean memiliki gerai usaha yang berjalan sejak Agustus 2025 yakni gerai sembako dan agen BRI Link.

Menurut Ketua KKMP Badean, Tresna Aris Putra, modal awal berasal dari simpanan wajib sebesar Rp 10.000 dan iuran pokok Rp 50.000 dari total 20 orang pendiri KMP. Sehingga terkumpul, Rp 1,4 juta.

Para pengurus dan anggota akhirnya sepakat untuk membayar simpanan wajib selama 19 bulan ke depan, sehingga terkumpul lagi Rp 2,7 juta.

Baca juga: Satu-satunya yang Aktif di Lumajang, Koperasi Merah Putih Oro-oro Ombo Beromzet Rp 126 Juta

Di modal awal ini, kata Triesna, 8 orang pengurus dan pengawas sepakat bersama membuka simpanan mana suka, sehingga total terkumpul Rp 12,9 juta.

Modal awal itu digunakan untuk membuka Rumah Pangan Kita (RPK) bekerjasama dengan Bulog Sub Divre Bondowoso. Selain itu, mereka juga digunakan untuk modal BRI Link.

"Itu yang kita putar jadikan modal awal," jelasnya dikonfirmasi, Jum'at (24/10/2025). 

Tresna menerangkan tetap memerlukan modal dari bank untuk meperluas usaha koperasi. Namun karena terkendala aturan, sehingga prosesnya memang agak lama.

Baca juga: Enam Koperasi Merah Putih di Bondowoso Mulai Bangun Gerai, Rampung Awal 2026

Pinjaman ke bank maksimal 30 persen dari Dana Bagi Hasil (DBH) Kelurahan dan Dana Alokasi Umum (DAU) Kelurahan dari Pemerintah Daerah.

Dengan demikian apabila dihitung KKMP Badean bisa mengajukan pinjaman maksimal Rp 100 juta. Pihaknya sudah mengajukan ke BRI, bahkan sejak awal dibantu BRI dalam proses pengajuan dan pembuatan proposal bisnis yang berisi analisa keuntungan, besaran angsuran, dan lainnya.

Hanya saja sampai saat ini, kata Tresna, kesulitan dari KMP Kelurahan untuk mengajukan pinjaman modal ke bank harus disertai dukungan dan persetujuan dari bupati. Sementara untuk proses itu harus melewati birokrasi yang lama. Mulai dari ke Bagian Umum, Biro Hukum, ke Sekda, baru ke Bupati.

Baca juga: Business Matching, Pemkab Pasuruan Pertemukan Koperasi Merah Putih dan BUMN

"Kalau KMP Desa bisa tanda tangan Kepala Desa langsung. Jadi bisa cepat membuat pinjaman modal. Sementara kalau kelurahan harus ke bupati" ujarnya.

KMP Badean buka usaha penjualan sembako. Meski saat ini baru berjalan beras, dan minyak.

Menurut Tresna, usaha ini dibuka dinilai modalnya cepat berputar karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Karena itulah, pihaknya membuat strategi mendekatkan barang dagangan pada pembeli.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved