Polsek Ijen Bondowoso Digeruduk Warga

Akar Permasalahan di Ijen Bondowoso, Hingga Warga Sandera Kapolsek dan TNI

Konflik agraria menjadi akar persoalan warga bereaksi dengan mengeruduk dan mengepung Polsek Sempol Ijen bahkan menyandera Kapolsek.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu
KAPOLSEK- Kapolsek Iptu Suherdi saat baru tiba di Mako Polsek Sempol usai dibawa ke Desa Kaligedang oleh warga yang menggeruduk ke Polsek. Iptu Suherdi tiba di mako sekitar pukul 21.21 WIB, sejak pertama dibawa warga pukul 11.00 WIB, Senin (17/11/2025). 

“Warga menanyakan alasan salah satu warga diamankan untuk dimintai keterangan,” kata Bobby.

Sebelumnya di wilayah ini terjadi rentetan pengrusakan tanaman kopi milik PTPN oleh orang tak dikenal (OTK). Di antaranya: 

Baca juga: Pengepungan Polsek Ijen Bondowoso Dipicu Satu Petani Diamankan Polisi, Warga Menyebut Penculikan

  • 5 November 2025 

Pada 5 November 2025, sekitar 20 ribu tanaman kopi di wilayah HGU PTPN I Dusun Kalisengon dan Kaligedang, Desa Kaligedang Kecamatan Ijen dirusak OTK. Di Desa Kaligedang ada 507 pohon, dan sebanyak 19.683 Pohon di Desa Kalisengon .

Akibat pengrusakan tanaman kopi yang masih muda itu, kerugian yang dialami PTPN mencapai Rp 558,3 juta.

  • 18 Oktober

Pengrusakan juga terjadi pada 18 Oktober, di kebun kopi Afdeling Kampung Malang, Kecamatan Ijen yang juga milik PTPN. Dalam pengrusakan ini ratusan tanaman kopi yang masih berusia muda dirusak. 

  • 12 Oktober 2025

Pada 12 Oktober juga terjadi pengrusakan kebun kopi PTPN I Regional 5 di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen. Sebanyak 6.661 pohon kopi berusia muda rata-rata usia 3 tahun dirusak oleh OTK. Akibat pengrusakan ini PTPN rugi hingga Rp 400 juta.

Rentetan pengrusakan ini membuat polisi melakukan penyelidikan, hingga satu orang dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan. 

Namun yang dilakukan polisi itu justru menimbulkan persepsi berbeda dari warga, yang beranggapan itu adalah penculikan.

Baca juga: Pengepungan Polsek Ijen Bondowoso Dipicu Satu Petani Diamankan Polisi, Warga Menyebut Penculikan

Kuasa hukum warga Desa Kaligedang dari YLBHI–LBH Surabaya, Ramli Himawan, menyebut warga desa bereaksi dengan mengeruduk Polsek karena curiga dugaan penculikan terhadap petani tersebut.

“Iya saya baru konfirmasi, soalnya ada warga yang diculik saat berladang,” kata Ramli, Senin (17/11/2025).

“Informasinya ada mobil polisi yang bawa, warga yang diculik bajunya robek-robek, sempat dikejar warga tapi tidak terkejar,” ujarnya.

TURUN LANGSUNG: Wakil Bupati As'ad Yahya Syafi'i (baju Kropri), Ketua DPRD Ahmad Dhafir (jaket hitam) Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, serta Komandan Kpdim 0822 Letkol Arh Achmad Yani saat berdikusi di depan Mako Polsek Sempop Ijen, pada Senin (17/11/2025).
TURUN LANGSUNG: Wakil Bupati As'ad Yahya Syafi'i (baju Kropri), Ketua DPRD Ahmad Dhafir (jaket hitam) Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono, serta Komandan Kpdim 0822 Letkol Arh Achmad Yani saat berdikusi di depan Mako Polsek Sempop Ijen, pada Senin (17/11/2025). (TribunJatimTimur.com/Sinca Ari Pangistu)

Penyanderaan TNI

Sebelumnya di Desa Kaligedang, kejadian "penyanderaan" juga pernah terjadi pada 15 Mei 2025 malam. Kala itu tiga anggota TNI disandera oleh warga.

Penyanderaan tiga anggota TNI tersebut berawal dari warga yang hendak membuat Siskampling di lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN), dengan izin kepala desa.

Namun permohonan tersebut tak diizinkan oleh PTPN, sehingga anggota TNI melarang pembangunan tersebut hingga berakhir cekcok dan adanya pemukulan.

Warga ramai-ramai menggeruduk dan menyandera tiga anggota TNI tersebut .

Baca juga: Warga Kepung dan Geruduk Polsek Ijen Bondowoso, Polres Kerahkan Personel Imbas Kapolsek Ditarik

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved