Berita Pasuruan
Bupati Pasuruan Luruskan Isu Guru Viral SDN Mororejo II Tosari, Jangan Terjebak Narasi Sepihak
Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo mengklarifikasi viralnya konten dari seorang konten kreator Cak Sholeh terkait guru di SDN Mororejo II Tosari.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Haorrahman
Ringkasan Berita:
- Viral konten seorang guru di Pasuruan harus menempuh jarak 100 kilometer tiap hari untuk mengajar.
- Bupati Pasuruan mengklarifikasi konten tersebut dan menyebut jangan terjebak narasi sepihak.
- Bupati Pasuruan mengajak pembuat konten ke Pasuruan untuk melihat kondisinya langsung.
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan - Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo mengklarifikasi viralnya konten dari seorang konten kreator Cak Sholeh, yang menyoroti keluhan seorang ASN guru, Nur Aini, yang mengajar di SDN Mororejo II, Kecamatan Tosari.
Dalam konten tersebut, Nur Aini melapor ke Cak Sholeh, jarak antara rumah dan sekolah tempatnya mengejar sejauh 57 kilometer sehingga dia harus menempuh perjalanan 100 kilometer pulang pergi tiap hari.
Nur Aini, yang rumahnya Bangil berharap bisa dipindahkan tugas dekat dengan rumahnya. Oleh Cak Sholeh, hal ini dibuat konten dan viral di media sosial.
Video tersebut menjadi perhatian dan memicu beragam respons dari masyarakat.
Baca juga: Rentan Pencurian, Tahun Ini Dibangun Pagar di SDN Sumberejo II Pasuruan untuk Keamanan
Dalam keterangan resminya, Mas Rusdi, sapaan akrabnya Bupati Pasuruan mengatakan, pemerintah daerah perlu meluruskan informasi tersebut agar publik mendapatkan gambaran yang utuh terkait duduk perkaranya, dan tidak terjebak narasi sepihak.
“Banyak pihak menghubungi saya soal konten itu. Karena itu izinkan kami memberikan penjelasan,” ujarnya.
Menurut Rusdi, Nur Aini merupakan seorang ASN yang mendaftar sendiri pada formasi CPNS guru di SDN Mororejo II.
Dengan demikian yang bersangkutan seharusnya memahami konsekuensi dan risiko penempatan, termasuk jarak rumahnya yang jauh dari lokasi sekolah.
Baca juga: PKB Kota Pasuruan Tasyakuran Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional 2025
“SDN Mororejo II memang kekurangan tenaga pengajar. Karena itu formasi CPNS ditempatkan di sana. Ini sudah menjadi konsekuensi profesinya,” jelas Bupati.
Saat ini guru tersebut tengah menjalani sidang disiplin di lingkungan BKD Kabupaten Pasuruan, karena catatan kinerjanya yang dinilai tidak memenuhi ekspektasi dalam dua tahun terakhir.
“Pada 2022 kinerjanya masih sesuai harapan. Namun pada 2023 dan 2024 berada di bawah ekspektasi. Proses sidang disiplin sedang berjalan,” tambahnya.
Rusdi juga mengajak Cak Sholeh serta pihak-pihak yang turut menyoroti isu ini untuk datang langsung ke Kabupaten Pasuruan, agar mendapat informasi yang akurat dan tidak tersesat oleh narasi sepihak.
“Ayo monggo ke Kabupaten Pasuruan. Kita berdiskusi baik-baik supaya panjenengan tahu siapa sebenarnya Nur Aini ini. Jangan sampai kena prank seperti yang lain, termasuk teman-teman di DPRD,” ujarnya.
Rusdi mengatakan pemerintah daerah tetap berkomitmen menyelesaikan persoalan ASN secara objektif, sesuai aturan kepegawaian yang berlaku.
(TribunJatimTimur.com)
| Rentan Pencurian, Tahun Ini Dibangun Pagar di SDN Sumberejo II Pasuruan untuk Keamanan |
|
|---|
| Gus Ipul: Tidak Boleh Ada Titipan di Sekolah Rakyat Siapapun Itu |
|
|---|
| Ribuan Warga Sumberanyar Pasuruan Protes Rencana Pembangunan Instalasi Militer Milik Marinir |
|
|---|
| Peringkat Dua Penurunan Stunting Nasional, Kabupaten Pasuruan Dapat Insentif Fiskal Rp 7,15 Miliar |
|
|---|
| Dinas SDACKTR Pasuruan Turunkan Alat Berat untuk Percepatan Normalisasi Saluran di Bundaran Apollo |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/KLARIFIKASI-Bupati-Pasuruan-Rusdi-Sutejo.jpg)