Berita Lumajang
Warga Tumpah Ruah Saksikan Perayaan Hari Jadi Kabupaten Lumajang ke-767
Ribuan warga memadati kawasan sekitar Alun-Alun Lumajang demi memeriahkan perayaan Hari Jadi Lumajang ke-767, Kamis (15/12/2022)

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Lumajang - Perayaan Hari Jadi Kabupaten Lumajang (Harjalu) ke-767 tahun berlangsung meriah, Kamis (15/12/2022). Ribuan warga memadati area Alun-alun Lumajang sedari pagi. Mereka nampak antusias menyaksikan hari jadi tempat tinggalnya.
Prosesi perayaan Harjalu diawali pementasan gamelan dan nyanyian budaya Jawa. Tak lama kemudian, iring-iringan penari meliuk gemulai dan menyapa para warga.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar berjalan beriringan dengan mengenakan baju khas Kadipaten Lumajang di masa lalu. Baju tersebut berwarna hitam dengan hiasan berwarna emas.
Alasan kedua pemimpin daerah tersebut mengenenakan baju khas karena faktor kesejarahan yang begitu kuat.
"Kami memakai baju ini sebagai baju khas Lumajang berdasarkan cerita sejarah dan bukti fotografi di masa lalu," ujar Cak Thoriq, Bupati Lumajang.
Cak Thoriq kemudian ramah menyapa warganya yang berebut berfoto dengan dirinya secara ramah. Cak Thoriq dan Bunda Indah tampak begitu dicintai warganya.
Menurut Thoriq, keramahan warga kepada Pemkab Lumajang timbul lantaran pihaknya terus berinovasi dalam melayani masyarakat.
"Tentu perkembangan Kabupaten Lumajang semakin baik. Tentu ada yang kurang dan kurang sempurna. Tapi apa yang kami lakukan sebagai bentuk saya ikhtiar, semua pembangunan, semua terobosan bisa dilaksanakan," jelas Thoriq.
Prosesi Harjalu kemudian dilanjutkan dengan Tari Topeng Kali Wungu dan Jaran Kencak
Thoriq menjelaskan jika kedua kesenian tersebut merupakan budaya khas yang telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda milik Kabupaten Lumajang.
Penari kondang Didik Nini Thowok dihadirkan Pemkab Lumajang untuk memeriahkan Harjalu. Aksi maestro kesenian tari itu sontak mengundang decak kagum Cak Thoriq dan Bunda Indah.
Perayaan Harjalu ke 767 semakin meriah saat warga tumpah ruah memadati area lapangan. 4 buah gunungan hasil bumi berukuran raksasa memantik antusiasme warga untuk berebut. Ratusan kilogram sayur mayur, kelapa, ubi dan hasil bumi lainnya ludes hanya dalam hitungan detik.
Saat prosesi berangsur selesai, Cak Thoriq dan Bunda Indah melenggang menuju mobil tua Volkswagen. Mobil tersebut dikendari Cak Thoriq yang beranjak menuju Pendopo Kabupaten Lumajang.
(M Erwin Wicaksono/TribunJatimTimur.com)