Berita Jember

Ditolak Puskesmas Pakai BPJS untuk Biaya Persalinan, Warga Jember Wadul ke DPRD

"Katanya BPJS ini gratis, tepi kenapa saya harus bayar. Saya merasa menjadi warga Jember seperti dibodohi, wong gratis kok suruh bayar," ujar Sukra.

Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Imam Nawawi
Sukra saat curhat ke Komisi D DPRD Jember tentang klaim BPJS yang ditolak Puskesmas Sumberjambe, Rabu (4/1/2023). 

"Karena saat BPJS tersebut diklaimkan oleh Puskesmas, uang yang masuk itu semuanya termasuk uang obat," urainya.

Jika semua pasien BPJS harus beli obat sendiri , tentunya ada keuntungan uang obat yang diperoleh dari Puskemas," paparnya.

Memang kalau satu pasien sangat kecil uangnya tetapi jika hal tersebut dilakukan kepada setiap orang yang punya BPJS Kesehatan, maka akan besar nilainya.

"Anggap satu orang biaya obatnya Rp20.000, kalau pasien BPJSnya 100 orang berapa, kan tinggal kalikan saja," kata Gembong lagi.

Jika memang ternyata kehabisan obat pihak Puskesmas, maka ketika BPJS tersebut telah diklaimkan harus diberikan lagi pada orang yang bersangkutan.

Kepala Puskesmas Sumberjambe Jember Sukron Nanda Firmansyah berdalih tidak pernah menolak untuk melayani pasien apapun.

"Siapa pasien kita selalu terima. Jadi mau ada BPJS non BPJS pasti kita layani dulu. Tidak ada ceritanya kita minta bayar dimuka," katanya melalui saluran telepon.

Terkait masalah klaim pasien BPJS Kesehatan, Sukron mengaku telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada warga yang bersangkutan apakah sudah memenuhi syarat apa belum.

"Untuk klaim BPJS kami tidak ambil keputusan sepihak. Iya, untuk biayanya memang segitu. Memang tidak ada buku KIA-nya tidak pernah periksa sama sekali. Kondisinya datang sudah mau melahirkan. Tapi tidak ada riwayat pemeriksaan sebelumnya," katanya.

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved