Berita Probolinggo

Pemkot Probolinggo Pantau Kasus Lumpy Skin Disease pada Ternak Sapi

Dokter Hewan DKPP Kecamatan Kedopok, drh. Mitta Yuni Lestari menjelaskan penyakit LSD disebabkan oleh virus capripox.

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Haorrahman
tribunjatimtimur.com/danendra kusuma
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo melakukan pemantauan Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi, Rabu (18/1/2023). 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Probolinggo - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Pemkot Probolinggo mengantisipasi penyebaran Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi.

Pemantauan langsung ke sejumlah kandang ternak sapi.

Kepala DKPPP Probolinggo, Aries Santoso mengatakan pemantauan penyebaran LSD dilakukan berbarengan dengan pelaksanaan vaksinasi PMK.

Berdasar pemantauan sementara, hingga kini belum ditemukan kasus LSD pada sapi di Kota Probolinggo.

Baca juga: Modus Sumbangan Pondok Pesantren, Anggota Komplotan Pencuri Uang Kotak Amal Tertangkap di Lumajang

"Kendati belum ada kasus LSD, kami harus tetap mewaspadainya. Kami melakukan pemantauan langsung ke lapangan atau kandang-kandang sapi sambil memberikan vaksinasi PMK," katanya, Rabu (18/1/2023).

Aries mengimbau kepada pemilik jika sapi miliknya terjangkit LSD, sebaiknya tidak memobilisasinya.

Hal tersebut guna mencegah penyebaran LSD ke sapi-sapi lain.

"Kami mengimbau kepada pemilik jika sapinya terpapar LSD untuk tidak membawanya ke pasar hewan. Himbauan yang sama bagi sapi yang terjangkit PMK," terangnya.

Baca juga: Gagal Diselundupkan ke Jawa via Ketapang Banyuwangi, 827 Burung Dilindungi Dilepas di Bali

Sementara itu, Dokter Hewan DKPP Kecamatan Kedopok, drh. Mitta Yuni Lestari menjelaskan penyakit LSD disebabkan oleh virus capripox.

Selain sapi, LSD juga menyerang kerbau. Tanda sapi terjangkit LSD dapat diketahui dari munculnya benjolan berupa nodul.

Benjolan tersebut biasanya ditemukan di leher, kepala, ekor, kaki dan ambing. Jika parah, benjolan ditemukan di hampir sekujur tubuh sapi.

"LSD dapat menular dari sapi ke sapi lain melalui air liur, darah, cairan hidung dan mata. Selain itu ditularkan lewat vektor, nyamuk serta lalat. Untuk memastikan sapi terjangkit LSD atau tidak butuh pemeriksaan dan observasi dokter," katanya.

(Danendra Kusuma/TribunJatimTimur.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved