Berita Banyuwangi
Permintaan Melonjak Jelang Imlek, Pembudidaya Lobster di Banyuwangi Kewalahan Penuhi
Permintaan lobster menjelang Tahun Baru Imlek melonjak, membuat pembudidaya di Banyuwangi kewalahan memenuhi permintaan yang tinggi
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi - Permintaan lobster menjelang Tahun Baru Imlek 2023 melonjak. Para pembudidaya di Banyuwangi kewalahan memenuhi permintaan yang tinggi itu.
Pengurus usaha budidaya lobster di Kampung Lobster Banyuwangi Hadiyanto (42) mengatakan, permintaan tertinggi datang dari tiga negara. Yakni Tiongkok, Taiwan, dan Hongkong.
Dalam dua pekan terakhir, pihaknya telah memasok setengah ton lobster untuk diekspor ke luar negeri.
Porsi lobster yang dikirim ke luar negeri mendominasi ketimbang pasar dalam negeri.
"Sekitar 90 persen kami kirim ke luar negeri. Sisanya di dalam negeri. Kalau di luar negeri, lobster dikirim dalam keadaan hidup. Sementara pasar dalam negeri biasanya lobster yang sudah dibekukan," kata Hadiyanto, Jumat (20/1/2023).
Hadiyanto mengakui, pihaknya kewalahan untuk memenuhi permintaan lobster. Jumlah 5 kwintal lobster yang dikirim merupakan total maksimal yang mampu dihasilkan dari budidaya saat ini.
"Kalau permintaan pasar, berapapun produksi kami pasti terjual. Ini untuk permintaan menjelang Imlek, sudah mulai datang sejak sebulan terakhir," lanjutnya.
Menurut Hadiyanto, harga jual lobster menjelang Imlek cenderung fluktuatif. Saat terakhir kali mengirim ke luar negeri dua pekan lalu, harga udang laut itu menyentuh Rp 550 ribu per kilogram.
"Sekarang informasinya harganya sedang turun, antara Rp 440 ribu hingga Rp 500 ribu," kata dia.
Soal naik turunnya harga untuk pasar luar negeri, menurut Hadiyanto, dipengaruhi salah satunya oleh kondisi pembudidayaan di Vietnam.
Saat Vietnam panen raya lobster, harga di pasaran cenderung anjlok. Demikian juga sebaliknya. Harga cenderung bisa naik ketika Vietnam belum memasuki masa panen raya.
Budidaya Kampung Lobster yang dikelola Hadiyanto berada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.
Pengelola menggunakan ratusan keramba berukuran 2,5 meter x 1,5 meter yang diletakkan di perairan Selat Bali dengan kedalaman sekitar 20 meter.
Model budidaya dilakukan dengan menggunakan metode keramba dasar. Maksudnya, budidaya dilakukan dengan menggunakan keramba yang ditempatkan di dasar lautan.
Budidaya lobster di sana telah berlangsung sejak 2020. Sempat mengalami naik-turun, budidaya lobster di Kampung Lobster kini telah berhasil menyentuh angka kehidupan lobster 7 banding 10.
Artinya, dari 10 ekor lobster yang dibudidayakan, tujuh di antaranya berhasil dipanen.
(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)
| Disambar Petir, Satu Orang Tewas dan Satu Rumah Terbakar di Banyuwangi |
|
|---|
| Presiden Ingin Kereta Cepat Sampai Banyuwangi, Bupati Ipuk: Pacu Sektor Wisata Daerah |
|
|---|
| Banyuwangi dan Lembaga AS Latih Guru SLB Fisioterapi Anak Berkebutuhan Khusus |
|
|---|
| Pemkab Banyuwangi Fasilitasi Pondok Pesantren Urus PBG dan SLF |
|
|---|
| TNI AL Bareng Petani di Banyuwangi Target Tanam Kedelai di Lahan 60 Hektare |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim-timur/foto/bank/originals/Lobster-Banyuwangi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.