Berita Situbondo

Insentif 4.851 Guru Ngaji di Situbondo Cair, Bupati Berpesan Gunakan untuk Kebutuhan Pokok

Sekitar 4.715 guru ngaji dan 136 guru minggu di Kabupaten Situbondo, mendapat insentif dari Pemkab Situbondo di Ramadan tahun ini.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Izi Hartono
Bupati Karna Suswandi saat menyerahkan bantuan insentif guru ngaji di Situbondo. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Pemerintah Kabupaten Situbondo mencaikan insentif ribuan guri ngaji dan guru minggu.

Sekitar 4.715 guru ngaji dan 136 guru minggu di Kabupaten Situbondo, mendapat insentif dari Pemkab Situbondo di Ramadan tahun ini.

Bantuan insentif ribuan guru ngaji dan guru minggu yang didanani APBD tahun 2023 ini, diserahkan langsung oleh Bupati Karna Suswandi di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Situbondo.

"Total penerima insentif bagi guru ngaji dan guru minggu, seluruhnya mencapai 4.851 orang," ujar Bung Karna, panggilan orang nomor satu di lingkungan Pemkab Situbondo.

Ribuan penerima insentif ini, kata pria asal Desa Curah Tatal, Kecamatan Arjasa ini, berdasarkan pendataan dan verifikasi yang dilakukan Dinas Pendidikan.

"Masing masing guru ngaji dan minggu mendapatkan insentif sebesar Rp.1.5 juta," ucapnya.

Baca juga: Seleksi PON Bayar Rp 25.000, Ketua AFP: Tidak Mau Pengabdian, Jangan Ada di Kepengurusan Futsal

Dengan dicairkanya bantuan insentif ini, sambung Bung Karna, berharap dapat membantu para guru ngaji dan minggu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.

"Khususnya kebutuhan pokok  bagi guru ngaji menjelang hari raya Idul Fitri," katanya.

Mantan Kadis PU Bina Marga Bondowoso dan Lumajang ini mengatakan, pihaknya mmeinta jangan melihat besar dan kecilnya insentif yang diberikan, melainkan bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap para guru ngaji dan guru minggu.

"Gunakan bantuan insentuf ini sebaik baiknya, terutama dibelikan untuk kebutuhan pokok," harapnya

Tak hanya itu,  dalam kesempatan tersebut bung Karna juga memberikan bingkisan berupa sarung bagi guru ngaji yang laki laki, sedangkan yang guru ngaji perempuan diberi mukenah.

"Dua duanya itu agar digunakan untuk salat," katanya.

Baca juga: Anak Usia 14 Tahun, Sudah Berani Bobol dan Curi Uang Rp 3,5 Juta di Koperasi Sekolah

Salah seorang guru ngaji mengatakan, sangat bersyukur dengan perhatian pemerintah kepada para guru ngaji baik yang ada di perkotaan dan maupun di pedesaan.

"Semua diperlakukan sama dan tidak ada perbedaan," kata ustad Rasyid.

Ustad surau yang puluhan tahun mengajar santri di desanya ini mengaku bangga karena di tengah ekonomi masyarakat yang banyak kebutuhan dapat bernafas lega, karena bantuan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lebaran.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved