Berita Viral

Bima Yudho Kembali Viral Usai Sebut Megawati dengan Kata Janda, Warganet: Kok Makin Songong Ya

Bima Yudho, pemilik akun TikTok Awbimax yang viral kembali jadi perbincangan usai sebut Megawati Soekarnoputeri dengan panggilan janda.

|
Editor: Luky Setiyawan
Kolase Surya.co.id
Bima Yudho, pemilik akun TikTok Awbimax yang viral kembali jadi perbincangan usai sebut Megawati Soekarnoputeri dengan panggilan janda. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Sosok Bima Yudho, TikToker dengan nama akun Awbimax tersebut kembali viral usai dirinya sebut Megawati Soekarnoputeri dengan panggilan janda.

Sosok Bima Yudho akhir-akhir ini viral karena sejumlah kritikannya untuk Lampung, daerah asalnya.

Kali ini, nama Bima Yudho kembali viral di media sosial karena julukannya untuk Megawati Soekarnoputeri tersebut yang mendapat sorotan.

Bahkan warganet menanggap pemilik akun TikTok Awbimax tersebut songong (sombong *red).

Baca juga: Imbas Hengkangnya Lionel Messi dari PSG, Neymar dan Kylian Mbappe Kena Getah La Pulga

Julukan Janda yang dilontarkan Bima Yudho kepada wanita yang dikenal dengan Megawati tersebut terdapat dalam video pembahasannya soal wawancara Ganjar Pranowo dengan Najwa Shihab, seusai pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.

Dalam video yang diunggah di akun Tiktok @awbimaxreborn itu, Bima menggabungkan potongan video wawancara Najwa Shihab dan Ganjar Pranowo dengan kritikannya.

Pada video itu, Najwa Shihab bertanya mengenai statement yang dikeluarkan Ganjar Pranowo adalah perintah Megawati atau bukan.

Namun, tak sempat menjelaskan, Bima memotong video itu dengan memasukkan opininya.

"Udah ketebak, dah. Lagian disuruh ngomong sama janda itu, lu nurut aja. Aduh duh. Udah deh, nggak usah ditanggepin," ucap Bima.

Video yang terbilang sudah cukup lama berada di akun Bima itu, kini kembali diperbincangkan warganet di media sosial Twitter.

Banyak yang menyebut bahwa sikap Bima dinilai sudah melewati batas dalam menyampaikan kritikan, lantaran menyebut Megawati dengan sebutan "janda".

"Kok makin kesini makin songong ya

Apalgi pas ngomong "nah orang indo tuh kan, malas gua nengok2".
Mmm,, warga 62 di Aus paling jg malas lihat tingkah gemulainya Bima
Berasa kyk org Aus makanya ilfil ma warga +62," tulis akun @Irtus_Laso di Twitter.

"Bima, Ibu gua juga janda. Jd janda bkn keinginan Ibu Bapak gue diinginkan Allah. Ibu gua(janda) adalah wanita yg tangguh utk anak2nya. Jgn asal ngatain org Janda, bencong. Bersyukurlah bapakmu masih ada," sambungnya.

Laporan Terhadap Bima Tiktoker Lampung Dihentikan

Penghentian laporan UU ITE terhadap Tiktoker Bima Yudho seusai mengkritik Lampung, bak kemenangan awal.

Sebagai rakyat yang ingin mengkritik kinerja pemerintah, Tiktoker Bima Yudho mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Bahkan, Menkopolhukam Mahfud MD pun memberinya pembelaan.

Terkait penghentian laporan UU ITE terhadap Tiktoker Bima Yudho itu, dilakukan langsung oleh pihak Polda Lampung.

Melansir Bangka Pos, Kepala Bidang Humas Polda Lampung, Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad, membenarkan pengusutan kasus itu telah dihentikan oleh penyidik Cybercrime.

Menurut penyidik, kasus UU ITE Bima Yudho dihentikan karena in bukan perkara pidana.

"Setelah dilakukan penyelidikan, kasus yang dilaporkan itu bukan tindak pidana," kata Pandra saat dihubungi, Selasa (18/4/2023), dikutip dari Surya.co.id.

Dalam penyelidikan ini, Polda Lampung telah memeriksa tiga orang ahli, yaitu dua ahli pidana Ahmad Rizal dan Bambang Hartono serta satu orang ahli bahasa Hasnawati Nasution.

Menurut Pandra, pokok kasus yang dilaporkan oleh pengacara Ginda Anshori itu atas diksi "Dajjal" tidak merujuk pada suku, agama, dan ras tertentu.

"Tidak merujuk ke SARA dan juga tidak ada unsur kebencian sebagaimana dilaporkan oleh pelapor," kata Pandra.

Sebelumnya diketahui, advokat Ginda Ansori Wayka melaporkan Bima Yudho Saputro yang viral usai mengkritik pemerintahan Lampung.

Gindha Ansori menegaskan pelaporannya bukan terkait kritik Bima terhadap Lampung tetapi lantaran pemilihan kata 'Dajjal' yang dikatakan sang TikTokers.

"Jadi siapa yang tidak ingin jalan lancar, saya melaporkan hanya kata Dajjal saja. Saya ingin Lampung ini jalan mulus, siapa yang tidak mau. Kalau pemerintah ada uangnya, siapa yang nggak mau membangun," tutur Gindha Ansori.

Sebelum kasus tersebut dihentikan polisi, Gindha Ansori sempat mengurai alasan ia membuat laporan.

Ginda menyebut tidak punya niat untuk memenjarakan Bima terkait konten kritikan terhadap Lampung.

Namun, menurut Gindha, pelaporan terhadap Bima merupakan langkah terakhir yang harus dirinya tempuh.

"Semua itu ada positifnya untuk Lampung. Dan saya tidak keinginan untuk memenjarakan seseorang dan saya juga paham pidana itu merupakan jalan terakhir," katanya.

"Kita bukan cari siapa yang benar dan salah. Kita berikan pendidikan hukum yang baik di tengah generasi bangsa ini," sambung Gindha.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved