Berita Viral

Viral Video Oknum TNI Cekcok di Jalan Raya, Tendang Pengendara Wanita dan Anak Hingga Hampir Jatuh

Belakangan ini viral di media sosial video oknum TNI tendang pengendara wanita dan anak kecil hingga hampir terjatuh.

Editor: Luky Setiyawan
Instagram @iknanthe
Tangkapan layar video viral oknum berbaju TNI tendang pengendara motor di jalan. Belakangan ini viral di media sosial video oknum TNI tendang pengendara wanita dan anak kecil hingga hampir terjatuh. 

"Ketiga, belajar berhitung dan pikirkan risiko terburuk dari tindakan yang dilakukan. Bahayanya apa, risikonya apa, untung ruginya apa, mulai membiasakan diri dengan itu," kata Sony.

Terakhir, Sony menyarankan agar mengemudi secara defensif. Artinya, belajar mengalah, sopan, berbagi, menerapkan keselamatan dan lain-lain sehingga jauh dari risiko kecelakaan.

Pendapat Ahli Soal Kasus Cekcok di Jalan

Aksi arogan pengendara di jalan sering terjadi, kedua belah pihak saling terpancing membalas tindakan yang dinilai membahayakan keselamatan. Kejadian itu akhirnya merugikan dan mencemarkan nama baik masing-masing. 

Contoh kasus cekcok, yaitu anggota TNI di Semarang, beberapa waktu lalu. Kejadian nyaris baku hantam hanya karena masalah tidak terima diklakson.

Peristiwa itu membuktikan masih banyak pengemudi yang labil mengontrol emosi. Padahal, berkendara kendaraan apa pun membutuhkan pengendalian diri. Meski akhirnya keduanya sudah berdamai secara kekeluargaan.

Bahkan, sebagian pihak menilai porsinya berimbang dengan teknik mengemudi. Kondisi jalan yang padat dinilai faktor utama. Lalu lintas macet, budaya antre, dan etika berkendara hilang karena tuntutan aktivitas. 

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana yang mengatakan, percuma memiliki kemampuan berkendara di atas rata-rata tetapi tidak mempunyai sikap saling menghargai antar-pengguna.

"Egois dan berharap menang sendiri, seperti sudah tertanam dalam pikiran dan hati banyak pengemudi. Pokoknya yang dipikirkan jalan itu punya kita. Masa bodoh, padahal itu arogan dan tidak beretika. Sepatutnya, dalam kondisi tertentu mengalah. Bila merasa mendapat ancaman, klakson panjang, buat peringatan. Komunikasi dulu, jangan mudah terprovokasi," ucap Sony. 

Kejadian-kejadian tak terduga seperti jalur tiba-tiba dipotong, sebenarnya bila disikapi dengan bijak tidak sampai menimbulkan perselisihan. Sony menyarankan, menghadapi konflik di jalan yang penting adalah tenang dan jika perlu sebaiknya mengalah. 

Tak hanya merugikan diri sendiri, perdebatan, atau tindakan fisik yang terjadi, memperburuk keadaan. Awalnya masalah ringan, namun lama-lama menyeret kedua belah pihak ke ranah hukum. 

Menurut Sony, memperingatkan pengemudi lain tidak dipermasalahkan. Hanya saja, sebaiknya memahami tindakan balasan pengendara lainnya. Aksi cekcok atau kekerasan bermula dari salah paham dan kejadian tersebut sangat membahayakan pengguna jalan yang melintas.

"Mau memberikan peringatan lihat-lihat kondisi. Jika salah satu terprovokasi, mending mengalah. Cari jalan keluar. Jangan berhenti di jalan dan dilihat banyak orang. Yang rugi siapa? Kita sendiri, jika ramai dan diberitakan di mana-mana malu, dan mencemarkan nama baik," kata Sony. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved