Berita Banyuwangi

Malam 1 Suro Maling Bobol SLB di Banyuwangi, Laptop Senilai Rp 20 Juta Raib

Maling membobol sebuah SLB di Banyuwangi, akibatnya laptop senilai Rp 20 juta raib, nekatnya sang maling dilakukan saat malam 1 Suro

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Sri Wahyunik
TribunJatimTimur.com/Aflahul Abidin
Kepala SLB PGRI Kabat Samsu Nurdiansah menunjukkan ventilasi udara yang dirusak oleh maling untuk masuk ke ruang kelas. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BANYUWANGI - Dua ruang kelas Sekolah Luar Biasa (SLB) PGRI Kabat di Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi dibobol maling. Dua laptop seharga lebih dari Rp 20 juta raib.

Aksi pencurian terjadi antara Selasa (18/7/2023) malam hingga Rabu (19/7/2023) dini hari, atau bertepatan dengan malam 1 Suro dalam kalender Jawa.

Pencuri masuk ke ruang kelas dengan merusak teralis besi lubang ventilasi.

Pembobolan sekolah itu pertama kali diketahui oleh Felly (25), salah satu guru. Felly datang ke sekolah untuk mengikuti zoom meeting.

"Saya duduk di dalam kelas untuk menunggu waktu zoom meeting. Kemudian saya sadar, kok laptop di kelas tidak ada," kata Felly.

Waktu itu, ia belum menyadari bahwa teralis besi di ruang kelas rusak. Ia mencoba masuk ke ruang kelas lain untuk mengecek kondisinya.

Baru ketika itu, ia sadar bahwa sekolah tempat ia mengajar dibobol maling. Soalnya, gerendel gembok pintu telah rusak.

Baca juga: Tim Forensik FKH Unair Temukan Satu Kresek Sampah Plastik di Lambung Hiu Paus Tedampar


Setelah masuk ke kelas, ia menyadari bahwa satu laptop yang ada di kelas itu juga hilang.

"Di kelas sebelah, ada dua laptop. Satu laptop lama. Yang laptop lama masih ada. Yang satu laptop yang bagus hilang," kata dia.

Meski gerendel gemboknya rusak, pintu kelas tersebut tetap terkunci. Felly pun menilik sekeliling lokasi kelas. Baru ia menyadari bahwa besi teralis di kedua ruang telah hilang dan dirusak.

Informasi pembobolan sekolah dilaporkan ke Kepala SLB PGRI Kabat Samsu Nurdiansah.

Samsu mengatakan, laptop yang dicuri merupakan perangkat yang dipakai pengajar untuk keperluan administrasi sekolah.

"Kalau kegiatan belajar mengajar tidak terganggu. Tapi proses administrasi yang terganggu," kata Samsu.

Dugaannya, maling naik ke atas tempat ventilasi dengan menaiki kursi yang ada di halaman sekolah.

Saat menyisir area sekitar sekolah, pihaknya mendapati potongan besi teralis dibuang oleh pencuri di area sawah. Kebetulan, bangunan sekolah itu bersebelahan dengan persawahan.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved