Penanganan Stunting Situbondo
Bupati Nyatakan Kegiatan Seremonial Tidak Ngefek Turunkan Angka Stunting di Situbondo
Persoalan kasus stunting mulai menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Situbondo
Penulis: Izi Hartono | Editor: Sri Wahyunik
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, SITUBONDO - Persoalan kasus stunting mulai menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Situbondo, Rabu (11/9/2023).
Melalui kegiatan "Diseminasi Audit Kasus Stunting", yang diprakarsai Dinas Pemberdayaan Permpuan, Perlindungan anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana tersebut, diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Kabupaten Situbondo.
Bahkan, berdasarkan data survei, angka stunting di Kabupaten Situbondo jumlahnya mencapai sebesar 30.9 persen, sedangkan sesuai hasil bulan timbang yang dilakukan Dinas Kesehatan angka stunting hanya berkisar 6 persen lebih.
Bupati Situbondo Karna Suswandi berharap upaya penurunan stunting menjadi perhatian semua pihak, karena sudah tidak bisa berkutat pada data survei dan bulan timbang.
"Apapun data itu yang diakui secara nasional data survei, karena itu saya berharap kepada semuanya lakukan upaya upaya dalam rangka untuk bisa menurunkan angka stunting," ujar Bung Karna.
Menurutnya, pihaknya meminta Dinas P3AP2KB tidak hanya membikin kegiatan seremonial, melainkan harus proaktif di lapangan, untuk menurunkan angka stunting secara benar.
"Seremonial ini belum memberikan dampak secara langsung," katanya.
Menurutnya, selama ini pada saat tim penggerak PKK Kabupaten memberikan bantuan makanan tambahan (BMT) di masyarakat, tidak pernah diikuti oleh DP3AP2KB.
"Padahal itu membantu tugas pokok DP3AP2KB, oleh karena itu saya berharap menjadi perhatian bersama," ucapnya.
Sementara itu, kepala P3AP2KB Kabupaten Situbondo, Imam Darmaji mengatakan, tupoksi DP3AP2KB memang hanya melakukan sosialisasi dan penyuluhan yang berupa advokasi serta pendampingan penurunan angka stunting.
Baca juga: Rembuk Stunting, Upaya Pemkot Pasuruan Mencegah dan Mempercepat Penurunan Stunting
"Jadi DP3AP2KB tidak mempunyai hak untuk melakukan intervensi, baik itu intervensi sensitif maupun spesifik. Kami hanya melakukan advokasi kepada masyarakat agar paham akan bahaya stunting ini," kata Imam Darmaji.
Advokasi itu, kata Imam Darmaji, itu dapat berupa penyuluhan yang dilakukan sampai ke tingkat desa.
Saat ditanya jumlah angka stunting, Imam Darmaji menungkapan, berdasarkam data survei angka stunting d Kabupaten Situbondo, jumlahnya mencapai sebesar 30,9 persen dari jumlah balita. Sedangkan berdasarkan hasil bulan timbang yang dilakukan Dinas Kesehatan melalui posyandu itu, jumlahnya angka stunting mencapai sebesar 6 persen lebih.
"Memang ada perbedaan hasil survei dengan bulan timbang, tapi yang penting adalah bagaimana kami bersama sama melakukan upaya penurunan angka stunting yang rata dirasakan masyarakat," kata Imam Darmaji.
Upayanya, sambungnya, intervensi penurunan angka stunting itu tersebar di 14 OPD dalam percepatan penanganan stunting itu, misalnya saja Dinkes, Disnak, Disperta dan Dinas PUPP.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.