Berita Jember

Selama 2023, Ada Sebanyak 72 TKI Ilegal Asal Jember yang Tertangani

Dari total Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang telah ditangani itu, sebagian ada yang meninggal dunia.

Penulis: Imam Nawawi | Editor: Haorrahman
TribunJatimTimur.com/Imam Nawawi
Kepala Dinas Tenaga Kerja Jember, Suprihandoko saat diwawancari. 

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, JEMBER- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember mencatat ada 72 TKI Ilegal yang berhasil ditangani sepanjang tahun 2023.

Puluhan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal tersebut berdasarkan rekap Disnaker Jember, terhitung sejak Januari 2023 hingga September 2023 yang berhasil dipulangkan dari luar negeri.

Kepala Disnaker Jember, Suprihandoko mengutarakan dari total Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang telah ditangani itu, sebagian ada yang meninggal dunia.

Baca juga: Gelar Bimtek Pengawasan dan Pengelolaan Kearsipan, Ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono

"Jadi 72 itu semuanya, baik yang deportasi maupun yang meninggal dunia. Mereka sama warga di Wilayah Kabupaten Jember, baik yang dari Silo, Sumberbaru maupun Ledokombo,"ujarnya, Kamis (2/11/2023).

Menurutnya, para TKI Ilegal tersebut dipulangkan dari berbagai negara, baik dari Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Benua Eropa.

"Ada yang dari Malaysia, Myanmar, Kamboja, Brunai Darussalam, Saudi Arabia dan Rusia," kata Supri.

Baca juga: Disambati Pedagang, Pj Bupati Komitmen Carikan Solusi Perbaikan Pasar Gondanglegi 

Supri mengemukakan para TKI ilegal yang berhasil dideportasi rata-rata kondisi psikologinya terganggu, khusunya perempuan.

"Jadi ada yang stres, di bandara itu teriak teriak. Karena 72 PMI Ilegal hampir mayoritas perempuan, yang laki-laki juga banyak," ucapnya.

Lebih lanjut, kata Supri, banyak faktor yang menyebabkan para TKI Ilegal ini stres. Seperti malu dengan tetangga, karena pulang tidak membawa hasil.

Baca juga: Beredar Surat Imbauan Netralitas ASN Berlogo Partai Gerindra di Lingkungan Pemkab Lumajang

Dia mengungkapkan, para korban yang menjadi TKI Ilegal ini, karena lebih percaya omongan orang. Tanpa konsultasi dulu kepada pemerintah setempat.

"Jadi kesannya masyarakat itu lebih percaya omongan orang, dari pada pemerintah. Dan biasanya para TKI ilegal itu, berangkat keluar negeri diawali dari cekcok keluarga, sehingga hal tersebut dimanfaatkan oleh calo," urai Supri.

Oleh karena itu untuk mencegah adanya TKI Ilegal di Jember, Supri berencana mengundang tokoh agama dalam upaya sosialisasi menjadi PMI legal yang benar dan aman. 

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Imam Nawawi/TribunJatimTimur.com)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved