Berita Banyuwangi

BRILink Jadi Jembatan Kemandirian bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Banyuwangi

Sudah berbulan-bulan remaja yang akrab disapa Rafa itu membujuk Widha. Sinyal positif baru didapat setelah Widha merasa keinginan sang anak tak terben

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TribunJatim-Timur.com/Aflahul Abidin
Rafachel Javonqa Shinyara Wiguna (19) didampingi sang ibu, Widha Ratna Juwita (41), mengoperasikan mesin EDC BRI di rumahnya. 

"Pelanggan juga bukan hanya warga sekitar. Banyak juga orang-orang baru. Ya, karena lokasinya kebetulan ada di pinggir jalan. Jadi lebih mudah ditemukan," ujar Widha.

Kemandirian yang ada pada diri Rafa juga membawanya untuk mulai mewujudkan cita-cita setapak demi setapak. Rafa ingin melanjutkan pembelajaran melalui ujian kejar paket. Ke depannya, ia ingin berkuliah di jurusan teknologi, hal yang sangat ia gemari.

"Karena Rafa selama ini belajar hanya dengan cara otodidak," terangnya.


Jumlah Agen BRILink Terus Meningkat

Cerita soal Rafa hanya satu dari ribuan kisah sukses agen BRILink di Banyuwangi. BRILink menjadi fasilitas yang membawa mereka ke kondisi ekonomi yang lebih baik.

BRI Kantor Cabang Banyuwangi mencatat, jumlah agen BRILink di kota yang berada di ujung timur Pulau Jawa itu berjumlah 2.215.

"Selama tahun ini hingga 20 November 2023, tercatat ada kenaikan jumlah agen sebanyak 435," kata Petugas Penunjang Bisnis Keagenan (PPBK) BRI Kantor Cabang Banyuwangi Dian Prajabakti Jonathan.

Kenaikan jumlah agen BRILink itu menunjukkan bahwa kebutuhan transaksi keuangan di Banyuwangi cukup tinggi. Utamanya di daerah-daerah yang berjarak dengan kantor perbankan atau ATM.

Selain agen, jumlah transaksi yang tercatat dari BRILink juga meningkat pada tahun ini. Sepanjang 2023 hingga 20 November, jumlah transaksi di BRILink mencapai 4,7 juta.

"Jumlah itu naik 10 persen dari total jumlah transaksi pada tahun sebelumnya. Transaksi agen pada Januari hingga Desember 2022 sebanyak 4,3 juta," tambah pria yang akrab disapa Joe itu.

Menurut Joe, BRILink di Banyuwangi awalnya berperan sebagai usaha penunjang atau sampingan dari masyarakat. Para agen adalah orang-orang yang sudah memiliki usaha inti, seperti perdagangan dan jasa.

Namun lambat laun, bisnis jasa BRILink berubah menjadi usaha utama mereka.

Baca juga: Rekomendasi Tiga Destinasi Wisata Trenggalek saat Libur Nataru, Hidden Gem yang Wajib Dikunjungi

"Apalagi, tidak menutup kemungkinan siapa saja bisa menjadi agen BRIlink untuk saat ini," kata dia.

Tingginya minat warga Banyuwangi menjadi agen BRILink juga tak lepas dari pemanfaatan teknologi yang selama ini digemakan oleh BRI. Para agen bisa melakukan berbagai layanan dan transaksi hanya melalui ponsel cerdas mereka.

"Soal pemanfaatan teknologi itu jelas. Sekarang sudah banyak yang menggunakan aplikasi BRILink Mobile yang berbasis ponsel cerdas," tuturnya.

Para agen BRILink juga mendapat beberapa manfaat tambahan. Mereka akan menerima bagi hasil dari setiap transaksi. BRI mengistilahkannya sebagai fee based income.

Joe mengatakan, nilai bagi hasil yang telah didapatkan oleh para agen BRIlink sepanjang tahun ini mencapai lebih dari Rp 7 miliar.

"Kami juga selalu berupaya agar BRIlink lebih dikenal secara luas oleh masyarakat. Caranya, mulai dengan kerja sama dengan BRI unit supervisi hingga memberikan materi komunikasi agar agen BRILink dikenal masyarakat sekitar," tuturnya.

Yang tak kalah penting, BRI melalui agen BRILink juga turut mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Agen BRILink tersebar hingga ke daerah-daerah pelosok.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(Aflahul Abidin/TribunJatimTimur.com)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved