Berita Banyuwangi
Serahkan Surat Penugasan 42 Kepala Puskesmas, Bupati Ipuk Targetkan Penyelesaian Stunting
Ipuk berharap para kepala puskesmas ini segera menuntaskan masalah balita stunting, serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, menyerahkan SK Penugasan kepada 42 orang sebagai Kepala UPTD Puskesmas, Jumat (19/1/2024).
Ipuk berharap para kepala puskesmas ini segera menuntaskan masalah balita stunting, serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayahnya.
Penyerahan SK Penugasan ASN sebagai Kepala UPTD Puskesmas tersebut digelar di Ruang Rempeg Jagapati dan dihadiri Asisten Pembangunan dan Kesra Choiril Ustadi Yudawanto, Asisten Administrasi Umum Arief Setiawan, serta segenap jajaran Pemkab Banyuwangi.
Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang Tumbangkan Pohon Timpa 2 Rumah di Hunian Relokasi Semeru Lumajang
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk menargetkan para kepala puskesmas untuk segera menyelesaikan masalah stunting serta kasus kematian ibu dan bayi di wilayah kerjanya.
“Ïni harus menjadi tanggung jawab semua petugas puskesmas. Jangan hanya diserahkan kepada petugas atau bidan yang di lapangan saja, namun semua petugas kesehatan yang ada di sana harus tahu permasalahan stunting, maupun AKI/B. Baik dokter, perawat, maupun petugas media lainnya harus paham dan terlibat terkait masalah stunting,”kata Ipuk.
Baca juga: Sendratari Meras Gandrung Banyuwangi Kembali Digelar di Taman Gandrung Terakota
“Kami akan lakukan monev dalam tiga bulan. Jika tidak tercapai akan kami evaluasi kembali,” imbuhnya.
Stunting menjadi salah satu prioritas penanganan kesehatan karena menurut Ipuk menyangkut kualitas generasi ke depan.
Di Banyuwangi sendiri, upaya penanganan stunting telah dilakukan melalui berbagai program dengan melibatkan lintas stakeholder. Pada 2023, angka stunting di Banyuwangi turun menjadi 2.387 balita, dari sebelumnya sebanyak 2.704 balita.
Baca juga: 52.792 Lolos Seleksi Petugas KPPS Pemilu 2024
Selain itu, Ipuk berharap para kepala puskesmas bisa menjalin komunikasi intensif dengan seluruh stakeholder di wilayah kerjanya. Tidak hanya dengan tim puskesmas, melainkan juga masyarakat sekitar.
“Dengan sinergi berbagai pihak, semua hal akan mudah. Misalnya, saat ada warga miskin yang butuh pelayanan kesehatan ini bisa segera tersampaikan dan ditangani oleh puskesmas,” kata Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga mendorong mereka untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi guna mempercepat layanan.
“Misalnya, sistem informasi terkait rekam data pasien yang terintegrasi dengan rumah sakit, sehingga akan mempercepat penanganan saat ada pasien rujukan,” kata Ipuk.
(Aflahulabidin/TribunJatimTimur.com)
Unjani Gelar Layanan Kesehatan Gigi Gratis di Banyuwangi, Dukung Layanan Kesehatan Warga Desa |
![]() |
---|
Permudah Urus e-Pas Kapal Kecil Gratis, Sejak 2020 Banyuwangi Rutin Jemput Bola ke Kampung Nelayan |
![]() |
---|
Komunitas Pecinta Kereta Api Banyuwangi Gelar Kampanye Antikekerasan Seksual |
![]() |
---|
ISI Surakarta Resmi Mulai Perkuliahan di Banyuwangi, Kolaborasi Dosen dan Maestro Seni Lokal |
![]() |
---|
Musisi Rege Nyaman Tinggal di Banyuwangi, Salurkan Jiwa Seni di Media Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.