Gempa Bumi Tuban
Dampak Gempa, Hingga Malam Pasien RS Unair Masih Dirawat di Halaman Rumah Sakit
Hingga malam pasien Rumah Sakit Unair Surabaya masih dirawat di halaman rumah sakit, dampak dari gempa Tuban, Jumat (22/3/2024).
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Haorrahman
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Surabaya - Hingga malam pasien Rumah Sakit Unair Surabaya masih dirawat di halaman rumah sakit, dampak dari gempa Tuban, Jumat (22/3/2024).
Pantauan di lokasi ada pasien yang berada di atas ranjang. Adapula yang duduk di kursi roda, dengan kondisi tangan terpasang selang infus.
Salah satu keluarga pasien, Fera, mengaku masih sangat syok mengingat kejadian gempa itu. Ibunda Fera, merupakan salah satu pasien yang harus dievakusi ke luar gedung akibat gempa.
Saat kejadian, sekitar pukul 15.30, dia bersama adiknya yang masih umur tiga tahun tidur tengah merawat ibunya. Tiba-tiba meja bergetar dan guncangan makin terasa kuat. Ia pun bergegas keluar ruangan untuk memastikan kondisi.
"Ternyata saat itu seluruh pasien keluar dari gedung karena ada gempa," ujarnya.
Baca juga: Ramadan Memberikan Pelajaran Berharga bagi Program Sertifikasi Halal
Dalam kondisi itu ia buru-buru membantu ibu dan adiknya bangun dari tempat tidur. Tangan kirinya merangkul bahu ibunya untuk menuntut berjalan sembari tangan kanannya memegangi selang infus.
Adiknya yang masih balita itu diminta berjalan memegangi sambil bajunya.
"Dalam keadaan panik begitu saya takut lewat lift, jadi keluar melalui tangga," ucapnya.
Ketika tiba di lantai satu, ia sudah melihat banyak orang berada di halaman rumah sakit. Saking capeknya menuruni tangga, Fera, ibu, dan adiknya sempat duduk di badukan pinggir taman.
Baca juga: Banyak Rumah Retak Akibat Gempa, Warga Pulau Bawean Gresik Sementara Pilih Tinggal di Halaman
"Baru kemudian setelah Maghrib tenda satu persatu mulai terpasang. Ibu saya kemudian diarahkan petugas medis berbaring di kasur medis," ucapnya.
Fera tak menyangka ibu dan adiknya mengalami kejadian tersebut. Ibunya masuk rumah sakit type B itu sejak, Senin (18/3/2024).
Namun, pada hari kelima merasakan gempa dan ibunya masih dalam kondisi berjuang melawan sakit.
"Yang membuat makin trauma banget itu, dalam satu hari kami merasakan gempa tiga kali. Pertama pukul 11.22, lalu pukul 13.49, dan pukul 15.52. Gempa pertama dan kedua kami hanya diminta keluar dari gedung tidak sampai turun. Baru akhirnya gempa ketiga kami semua harus dievakuasi," ucapnya.
Kapolsek Mulyorejo, Kompol Sugeng Rianto menjelaskan, dirinya sempat mendampingi BPBD melaksanakan asesmen. Hari itu rumah sakit merawat 160 pasien. Dari jumlah itu 60 pasien adalah pasien yang dirawat di ruang ICU.
"Karena ada gempa akhirnya semua dievakuasi. Untuk kondisi gedung aman, tidak ada kerusakan. Hanya saja, infonya bangunan belakang ada yang retak," ujarnya.
Anak-anak Korban Gempa di Pulau Bawean Gresik Dapat Pendampingan |
![]() |
---|
Masih Rasakan Gempa, Warga di Pulau Bawean Gresik Pilih Tinggal di Tenda |
![]() |
---|
Melihat Warga di Pulau Bawean Gresik Tetap Laksanakan Salat Usai Gempa Melanda |
![]() |
---|
Tim BPBD Gresik Sudah Tiba di Pulau Bawean Gresik Bawa Bantuan untuk Korban Gempa Bumi |
![]() |
---|
Banyak Rumah Retak Akibat Gempa, Warga Pulau Bawean Gresik Sementara Pilih Tinggal di Halaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.